Mohon tunggu...
M FatihAlhabi
M FatihAlhabi Mohon Tunggu... Wiraswasta - traveler

takdirmu adalah apa yang kau inginkan. tak seorangpun yang bisa menentukan siapa dirimu. jika takdir datang menghantammu... ...maka pukul balik. a.n anime

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melebur Abadi

24 November 2022   05:50 Diperbarui: 24 November 2022   05:51 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dahulu, tapak selebar jengkal
Muat sepasang kaki basa  
Sebab ditimpa puing embun
Pekat pun merekat pada sela dahan
Berhias temaram pudar
Kuncup merekah merah
Aroma pagi sesekali menyeka indera
Peri - peri memetik kembang
Lebah menabur sari
Dan kurcaci merajut sutra
Diataas belalai sudra
Kini takan lagi ada
Hanya setapak penuh duka
Berisi pedih perih
Berisik  bagai ruang diskotik, politik, prostitusi
Harusnya, mereka penabur duka
Adadi diekerak bumi
Melebur bagai saripatih

~mfatihalhabi~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun