Mohon tunggu...
Kretek Smokingman
Kretek Smokingman Mohon Tunggu... -

Saya hanya orang bebas, yg tak terikat dengan partai politik ataupun ideologi manapun. Lulusan fakultas ekonomi, universitas negeri terpandang di ibukota yang menghasilkan banyak menteri maupun koruptor buat negeri ini.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Presiden Rekonsiliasi dengan Koruptor?

5 Agustus 2010   04:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:18 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Presiden Pertimbangkan Rekonsiliasi Nasional . Alamak, senang sekali hati saya membaca headline berita tersebut... betapa baiknya Bapak No. 1 kita ini. Tapi sebentar,  jantung saya berhenti seper sekian detik, hati saya berteriak, dan kepala saya memanas..... membaca lanjutan berita tersebut.

Presiden mempertimbangkan untuk melakukan rekonsiliasi nasional dengan sejumlah koruptor...

Apa.....? setelah mereka jarah negeri ini, lalu uangnya sekarang dibawa kabur entah kemana.... lalu kita memohon dan menawarkan amnesti kepada mereka?

Logika yang ditawarkan adalah, selama bisa membawa kesejahteraan rakyat kenapa tidak?

Pusing saya.....

Bapak yang terhormat, please deh.. saya sungguh tidak rela. Mandat buat Bapak adalah mengembalikan uang tersebut, dan menangkap pelakunya, agar mereka jera dan kejadian ini tidak terulang dikemudian hari.  Bukannya berdamai dengan orang-orang yang telah merampok kami, lalu menawarkan pengampunan selama mereka bisa mengembalikan sebagian uang tersebut.

Saya khawatir kalau hal ini dijalankan, akan semakin banyak anak-anak yang bercita-cita menjadi koruptor profesional tingkat atas. Kenapa tidak? risiko usahanya sangat minimal, sementara kesenangannya tidak terbatas. Bayangkan ; habis maling, senang-senang diluar negeri, diampuni dan diajak pulang pula oleh presiden. Betapa terhormatnya profesi ini.

Ngomong-ngomong, kalo ini diteruskan dan  uangnya jadi masuk berkat usaha dan bujuk rayu Bapak yang lihai, kira-kira Bapak dapat keuntungan apa ya?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun