Mohon tunggu...
Kresty FitriMajid
Kresty FitriMajid Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Jangan gampang pasrah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Orangtua Terhadap Pembelajaran Peserta Didik di Masa Pandemi Covid-19

31 Juli 2021   09:41 Diperbarui: 31 Juli 2021   10:00 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi covid-19 membuat sejumlah aktivitas pembelajaran dilakukan dengan metode daring atau jarak jauh. Meski demikian, kualitas pembelajaran daring tetap harus dicapai. Pembelajaran "daring" sebagai pilihan tunggal dalam kondisi pencegahan penyebaran covid 19memberi warna khusus pada masa perjuangan melawan virus ini. Bahkan bentuk pembelajaran ini juga dapat dimaknai pembatasan akses pendidikan. Pendidikan yang lumrah berlangsung dengan interaksi langsung antar unsur (pendidik dan tenaga kependidikan dan peserta didik) beralih menjadi pembelajaran interaksi tidak langsung. Pembatasan interaksi langsung dalam pendidikan terkadang terjadi pada situasi tertentu namun tidak dalam rangka pembatasan sosial seperti yang masyarakat jalani sebagai upaya pencegahan penyebaran virus. Pembatasan ini membawa dampak potitif dan negatif dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Pembatasan sosial memberi dampak pada kebijakan penyelenggaraan pendidikan, pembelajaran harus diupayakan tetap berlangsung dengan berbagai konsekuensi yang ditimbulkan. Hal ini sangat berpengaruh pada masa adaptasi akibat perubahan mekanisme dan sistem pembelajaran tersebut.

Kondisi pembelajaran pada masa pandemi harus dapat dimanfaatkan dengan perubahan pola berpikir, pola belajar, pola inteksi ilmiah yang lebih bermakna sehingga kekakuan dalam menyikapi masa Covid 19 dapat dimaksimalkan dengan produktivitas yang mencirikan kebermaknaan. Perasaan pobia diminimalisir dengan optimis bahwa seluruh aktivitas tetap berlangsung dengan protokol kesehatan tatanan baru (new normal), khususnya dalam segmen penyelenggaraan pendidikan, baik pada pendidikan pra sekolah hingga pendidikan tinggi. Setiap individu harus tanggap terhadap keterbatasan di masa pandemi untuk tetap produktif dalam bidangnya dan memaknai kondisi pandemi ini sebagai bagian dari perubahan yang tetap harus mengedepankan sikap dan prilaku representatif pada tatanan baru untuk menciptakan ruang belajar bervariasi. Pada akhirnya, kajian ini menegaskan bahwa setiap perubahan dalam sistem pembelajaran dapat mendesain kondisi baru dan memiliki distingsi dengan kondisi sebelum dan yang akan datang maka setiap unsur terkait harus dapat menyesuaiakan dengan perubahan tersebut untuk mewujudkan keberhasilan pembelajaran secara komprehensif.

Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan internet. Koneksi jaringan internet menjadi salah satu kendala yang dihadapi siswa yang tempat tinggalnya sulit untuk mengakses internet, apalagi siswa tersebut tempat tinggalnya di daerah pedesaan, terpencil dan tertinggal. Kalaupun ada yang menggunakan jaringan seluler terkadang jaringan yang tidak stabil, karena letak geografis yang masih jauh dari jangkauan sinyal seluler. Hal ini juga menjadi permasalahan yang banyak terjadi pada siswa yang mengikuti pembelajaran daring sehingga kurang optimal pelaksanaannya. Ramai diberbagai media sosial yang menceritakan pengalaman orangtua siswa selama mendampingi anak-anaknya belajar baik positif maupun negatif. Seperti misalnya ternyata ada orangtua yang sering marah-marah karena mendapatkan anaknya yang sulit diatur sehingga mereka tidak tahan dan menginginkan anak mereka belajar kembali di sekolah.

Kejadian ini memberikan kesadaran kepada orangtua bahwa mendidik anak itu ternyata tidak mudah, diperlukan ilmu dan kesabaran yang sangat besar. Sehingga dengan kejadian ini orangtua harus menyadari dan mengetahui bagaimana cara membimbing anak-anak mereka dalam belajar. Setelah mendapat pengalaman ini diharapkan para orangtua mau belajar bagaimana cara mendidik anak-anak mereka di rumah. Bentuk partisipasi orang tua dalam pembelajaran daring ini sebenarnya adalah membantu peran guru di sekolah. Peran orang tua adalah menjadi orang tua yang memotivasi dalam segala hal. Orang tua turut berpartisipasi dalam membimbing dan memberikan motivasi kepada anak, baik dengan cara memberikan semangat maupun dengan cara meningkatkan kebutuhan sekolah. Orang tua hendaknya mampu menjadi teman yang bahagia untuk belajar. Selain itu, orang tua juga dituntut untuk sabar dalam mengajar dan membimbing sebagai tugas guru di sekolah. Dalam melakukan ini, orang tua saling melengkapi dan sangat membantu dalam memecahkan masalah kesulitan yang dihadapi anak-anak di sekolah dan di rumah. Guswarti & Suweleh (2019) mendapati orang tua memiliki peranan penting dalam mengembangkan rasa percaya diri anak walaupun sebagian kecil masih ada yang mendampingi.

Menghadapi kondisi seperti ini dimana anak-anak harus tetap belajar walau tidak bisa ke sekolah, maka partisipasi orang tua dalam keberhasilan system pembelajaran ini sangatlah diperlukan dimana orang tua sebisa mungkin membuat perencanaan terhadap aktifitas perhari anak yang kreatif dan inovatif serta diperlukan juga waktu bermain anak. Walaupun hanya belajar di rumah, orang tua hendaknya mampu mengupayakan agar anak-anaknya tetap menjalankan rutinitas harian yang sama ketika belajar di sekolah. Seperti bangun pagi, melakukan kegiatan belajar secara daring atau luring, baru setelahnya anak diperbolehkan bermain. Hal ini perlu dilakukan agar anak tetap merasa aman, nyaman dan tidak cemas terhadap perubahan situasi belajar saat pandemic ini. Keterlibatan orang tua sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran daring, minimal dalam bentuk monitoring dengan cara keterlibatan, fokus, konsisten dan menguat serta memberi solusi kepada anak. Selanjutnya orang tua juga harus serba tahu dan terampil dalam menguasai materi pelajaran dan materi yang dihadapi anak. Semua orang tua memainkan peran penting dan berpengaruh dalam pendidikan anak-anak mereka. Banyak orang tua yang berpendapat dengan berpartisipasi dalam pembelajaran daring ini dapat mempererat hubungannya dengan anaknya, serta secara langsung mereka berpartisipasi dalam memberikan pendidikan yang terbaik bagi anaknya.

Kresty Fitri Majid _ 1805401

DPL: Pidi Mohamad Setiadi, M. Pd

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun