Demak- Kirap Grebeg Besar diawali dengan datangnya Prajurit Patangpuluhan mengawal Adipati Demak dan kembang setaman untuk penjamasan pusaka Sunan Kalijaga, dari Pendopo Kabupaten Demak, menuju Pendopo Notobratan Kadilangu, pada Senin siang (17/06), menarik perhatian masyarakat.Â
Ribuan Masyarakat Demak rela menunggu dan berjajar disepanjang jalan dari Pendopo Kabupaten Demak hingga Makam Sunan Kalijaga, demi ingin menonton rangkaian Tradisi Grebeg Besar tradisi tahunan dikota wali.Â
Kirap prajurit Patangpuluhan merupakan bagian dari agenda tradisi prosesi penjamasan pusaka Kanjeng Sunan Kalijaga Kadilangu.
Bupati Demak, Eistianah, menyampaikan rasa bangga dan senang atas kolaborasi yang dilakukan antara Pemerintah Kabupaten dengan Kesepuhan Sunan Kalijaga, dalam menggelar tradisi grebeg besar di Kabupaten Demak.
"Kami atas nama pemerintah Kabupaten Demak sangat bangga , kami dapat berkolaborasi dengan Kasepuhan Sunan Kalijaga Kadilangu, bersama menggelar tradisi ini," ujarnya
Mulai dari tradisi Tumpeng Songo, Tradisi Ancaan, Penjamasan Pusaka, hingga kirap prajurit patangpuluhan, dapat berjalan sukses dan aman.
Selanjutnya, melestarikan tradisi grebeg besar menjadi momentum bagi masyarakat Demak, lebih bersatu dan menjaga kekayaan budaya, dan sejarah.
Bupati Demak mengajak generasi muda untuk bersama menjaga tradisi ini.
 Rangkaian puncak Tradisi Grebeg Besar, menjadi momentum persatuan dan kesatuan elemen masyarakat di Kabupaten Demak, sehingga bersama membangun Demak yang lebih sejahtera.
Prosesi diawali dengan penyerahan baki berisi kembang setaman sebagai ubo rampe penjamasan oleh Adipati Bintoro Demak Bupati Demak kepada Lurah Tamtomo untuk segera di bawa menuju Kadilangu , di kawal prajurit pilihan berjumlah 40 pasukan untuk melaksanakan ritual penjamasan.Â