Mohon tunggu...
Kres Dahana
Kres Dahana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Magister Penyuluhan Pertanian Universitas Jenderal Soedirman

Membaca lalu menulis... Menulis lalu membaca...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jejak yang Dihapus Hujan

15 Desember 2021   08:21 Diperbarui: 15 Desember 2021   08:23 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/unsplash.com

Semua tetap bermula dari ketidaksengajaan
Pandangan bertemu, lalu tercermin rindu
Semua tiba-tiba menjadi perspektif yang satu

Deru itu mengeras sepanjang hari kemarin
Mengeringkan seluruh inti pemikiran
Menjadi bentuk praduga dan prasangka

Tapi siang ini, langit menangis
Segala yang ada di matanya tercurah di sini
Menghilangkan jejak yang telah terukir
Hampir tanpa sisa

Inikah pertanda?
Ataukah memang aku salah selama ini
Mengira bahwa itu dangau untuk berteduh
Padahal hanya mataku yang berbias terkena embun

Dan kemudian jejak itu
Hilang dihapus hujan

Kebumen, 14 Desember 2021
15.17

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun