28,69 persen dari penduduk usia 15 tahun ke atas adalah perokok aktif (Badan Pusat Statistik).
Apakah menghentikan kebiasaan merokok itu susah? Â Coba saja tanyakan hal itu pada para perokok. Â Jelaskan pengaruhnya bagi kesehatan, bagi ekonomi keluarga, bagi orang lain. Â Tidak akan semudah itu menghentikan mereka merokok.
Aku sendiri adalah perokok aktif sejak tahun 2003. Â Ketika sedang menempuh tugas akhir pendidikan sarjana. Â Mulai berkenalan dengan rokok, 1 -- 2 batang sehari, cukuplah untuk menghilangkan stres kala menyelesaikan tugas akhir. Â Â
Saat itu, sedikit rokok merupakan ide yang cukup bagus (menurutku).
Sempat berpikir akan meninggalkan rokok setelah tidak terlalu membutuhkan. Â Tetapi apa mau dikata, di tahun 2006 ternyata aku bekerja di daerah penghasil tembakau. Â Harus berhubungan dengan petani-petani tembakau. Â Dan di daerah itu, hampir semua pria merokok. Â Bahkan anak-anak SMP pun sudah terbiasa merokok. Â Maka, lestarilah kebiasaan merokok itu.
Saat jadi perokok aktif, kebutuhan rokokku per hari sekitar 2 bungkus rokok kretek isi 16 batang (32 batang), terkadang bertambah menjadi 3 bungkus. Â
Dan ada kemungkinan bertambah. Â Berkurang hanya bila 'lupa' karena ketatnya kegiatan yang memaksa tidak boleh merokok.
Mungkin selama ini, kita membahas perokok membutuhkan nikotin dari rokoknya, itu yang menyebabkan kecanduan. Â Tetapi, sebagai perokok aktif dan pengamat rokok (tembakau) amatir, ada faktor lain yang menyebabkan kecanduan, yaitu tar, aroma tembakau dan aroma perisa (saus tembakau). Â
Meskipun belum ada penelitian (atau belum pernah kubaca) tentang unsur-unsur tersebut menyebabkan kecanduan sebagaimana nikotin, tetapi sebagai perokok aku benar-benar 'merindukan' aroma tersebut ketika lama tidak merokok.
Bagaimana Menghentikan Kebiasaan Merokok?