Mohon tunggu...
Kredivo
Kredivo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Buat "Newlywed", Ini Cara Supaya Cepat Kaya Setelah Menikah

27 Juli 2018   11:07 Diperbarui: 27 Juli 2018   11:13 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak pasangan yang melangsungkan pernikahan setelah Lebaran. Jika kamu termasuk salah satunya, selamat! Karena peluangmu untuk menjadi kaya raya pun semakin besar. Ya, kamu tak salah membaca kok. Mungkin banyak orang yang mengkhawatirkan kondisi finansial mereka pasca menikah. Padahal meski beban tanggung jawab menjadi lebih besar, uang tidak akan menjadi masalah utama jika kamu tahu rahasia mengelola finansial keluarga dengan tepat.

Menikah memang bisa bikin kaya. Kamu bisa membeli rumah, mengendarai mobil idaman, dan menyiapkan masa depan anak tanpa khawatir soal uang jika kamu mengetahui 5 rahasia berikut dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk kamu yang baru menikah, tak ada sebaiknya segera mencoba cara ini!

  1. Terbuka soal keuangan satu sama lain

Mungkin ketika pacaran, uang adalah hal tabu untuk dibicarakan bersama. Lain halnya ketika menikah, setelah berkomitmen untuk menjalani hidup bersama, suami dan istri harus saling terbuka soal kondisi keuangan masing-masing. Walau terasa tidak nyaman dibicarakan, masalah keuangan merupakan faktor krusial yang harus dikomunikasikan bersama pasangan. Bersikaplah saling terbuka soal berapa pendapatan, pengeluaran, dan utang satu sama lain. Dengan begitu, tak akan ada adu argumen dan keributan di rumah tangga karena masalah keuangan.

  1. Buat aturan bersama soal rencana keuangan

Setiap pasangan pasti punya caranya masing-masing dalam mengatur keuangan rumah tangga. Ada tipe suami yang memberikan penghasilan sepenuhnya kepada istri dan mempercayakan istrinya untuk mengatur keuangan bulanan. Ada yang mau memegang pemasukannya masing-masing jika suami dan istri sama-sama bekerja. Ada juga yang memegang prinsip uang suami adalah uang istri, uang istri adalah uang istri.

Kalau sudah menikah, semua harta yang didapatkan selama pernikahan adalah harta bersama, sehingga harta suami adalah harta istri, dan sebaliknya. Karena menyangkut keuangan bersama, sebaiknya kamu dan pasangan menentukan aturan soal siapa yang akan menjadi "menteri keuangan" di rumah tanggamu. Sebab, semua rencana keuangan yang telah dibuat bisa lebih mudah untuk diterapkan jika kamu dan pasangan menggunakan sistem satu pintu.

  1. Buat target jangka pendek dan jangka panjang

Salah satu penyebab orang memiliki masalah finansial adalah karena tidak memiliki rencana keuangan. Dengan membuat perencanaan, tujuan keuangan pun bisa terlihat jelas. Kamu yang baru menikah bisa membuat perencanaan keuangan berdasarkan jangka waktu. Dimulai dari kebutuhan saat ini seperti biaya makan, transportasi, hingga pembayaran listrik, dan air. Lalu lanjutkan dengan tujuan jangka pendek yang hanya membutuhkan waktu satu tahun untuk mencapainya, misalnya untuk membeli motor atau keperluan liburan tahunan.

Terakhir, tetapkan tujuan jangka panjang seperti membeli rumah, mobil, dan investasi pendidikan anak. Selanjutnya, dari masing-masing jangka waktu, buat prioritas tujuan keuangan berdasarkan kategori. Misalnya saat ini kamu dan pasangan masih tinggal di rumah kos, jika kamu berencana punya anak dalam satu tahun ke depan, maka kamu harus tinggal di hunian yang lebih besar dan memikirkan biayanya.

  1. Buat alokasi keuangan

Setelah membuat target keuangan jangka pendek dan jangka panjang, jangan lupa untuk mengalokasikan pengeluaranmu untuk masing-masing kategori. Kamu bisa coba mulai kelola keuangan dengan cara mudah seperti dengan prinsip 50-30-10-10. Sisihkan 50% dari total pendapatan keluarga untuk kebutuhan sehari-hari seperti biaya makan, belanja bulanan, transportasi, hingga tagihan listrik dan air. Selanjutnya, alokasikan 30% untuk membayar cicilan. 

Jangan lupa juga menyisihkan 10% pendapatan untuk investasi. Pos ini bisa digunakan untuk pendidikan anak, dana pensiun, atau modal untuk membangun bisnis di masa depan. Kamu dan keluarga masih punya 10% sisa pendapatan untuk pos kebutuhan sosial dan hiburan, sehingga masih ada sisa dana untuk liburan bersama keluarga.

  1. Evaluasi keuangan bersama

Membuat alokasi keuangan tentu tak lengkap jika tidak dilaksanakan dengan evaluasi rutin.  Alokasi anggaran di awal bulan bisa saja menjadi berantakan karena kamu tidak rutin mendeteksi dan mengontrol pengeluaran. Maka dari itu, wajib hukumnya untuk mencatat semua pengeluaran setiap kamu atau pasangan melakukan transaksi apapun. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengontrol pemasukan dan pengeluaran. 

Kamu bisa kumpulkan struk belanja, atau menggunakan aplikasi pengelola keuangan yang bisa diunduh melalui smartphone. Mau cara yang lebih mudah lagi? Gunakan metode pembayaran dengan cicilan tanpa kartu kredit melalui Kredivo setiap belanja online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun