Mohon tunggu...
Ilonk Sr27
Ilonk Sr27 Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Saya hanya menuliskan apa yang sedang terlintas di pikiran saya.\r\n\r\nDan saya seseorang yang bisa terpikat hanya pada segerombolan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kamu Matahari dan Aku Hujan

12 April 2012   18:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:41 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat kita bertemu,
kamu masih terlihat samar dibalik hamparan langit. Sedangkan aku masih berupa gumpalan awan kelabu.
Aku dan kamu ada memang tidak untuk beriringan,
Kamu pergi kemudian aku datang,
aku datang kemudian kamu hilang.
Tetapi aku dan kamu malah saling menatap tajam.
Hingga akhirnya disaat yang terindah kita dipadukan.
Aku punya gerimis yang selalu membasuhmu dengan santun ketika kamu bersinar terlalu pijar.
Begitu juga kamu yang selalu siap menghangatkanku dengan lembut, saat terlalu lama aku bermain dengan dingin.
Apa kamu pernah melihat hujan dibawah sinar matahari? Itu indah,
Cahaya terangnya memendarkan kerlipan warna yang cantik pada butir air yang jatuh ke bumi.
Dan setelah itu pelangi dengan berani melukiskan lengkungan indah warnanya diatas bentangan langit luas. Diatasnya kita menari, berbagi hangat dan dingin.
Kamu matahari dan aku hujan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun