Setelah melalui proses yang panjang akhirnya Twitter resmi dibeli oleh orang terkaya di dunia saat ini, Elon Musk. Harga kesepakatan pembelian Twitter ini senilai 44 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan 634 triliun rupiah.Â
Setelah diakuisisi oleh Musk, Twitter akan kembali menjadi perusahaan tertutup serta mencabut seluruh sahamnya dari lantai bursa.
Apa yang terjadi dengan saham Twitter ?
Pengguna yang memiliki saham Twitter diwajibkan untuk menjual seluruh sahamnya sebelum proses delisting berlangsung. Twitter akan dihapus dari Bursa Efek New York dan sahamnya tidak akan lagi diperdagangkan di pasar publik mulai 8 November.Â
Pada bulan september, pemegang saham twitter menyetujui penjualan perusahaan kepada Musk dan setuju untuk menjual saham mereka kepadanya seharga $54,20 per saham.Â
Tantangan Twitter sebagai perusahaan tertutup
Dengan menjadi perusahaan tertutup, Twitter akan menghindari pengawasan publik karena tidak lagi diharuskan untuk membuat pengungkapan triwulanan tentang keuangan bisnisnya. Hal ini akan memberikan fleksibilitas Musk disaat ia ingin mengubah Twitter secara keseluruhan.
Selain itu Musk akan memiliki banyak tekanan pribadi, karena ia harus membayarkan hutang yang ia pinjam dari Bank untuk membeli saham Twitter ini. Biaya untuk membayar kembali pinjaman tersebut dapat mencapai $1 miliar per tahun, kata analisis keuangan Quinn.
Kita bisa melihat kedepan akan banyak dari fitur atau fasilitas Twitter yang sebelumnya bisa didapatkan secara gratis, akan mulai berbayar. Seperti contoh saja verification badge atau centang biru di Twitter, pengguna harus membayar sebesar $20 setiap bulannya untuk mempertahankan centang biru yang ia miliki.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H