Mohon tunggu...
Yohanes Pambudi
Yohanes Pambudi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Berjuang untuk masa depan indah cerah gemilang :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Demo Matikan Handphone 15 Oktober 2011

14 Oktober 2011   01:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:59 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_136762" align="alignright" width="300" caption="ilustrasi handphone"][/caption]

Setelah melihat langsung Rapat antara para Operator Seluler, BRTI, Kemenkominfo dan Komisi I di Gedung DPR-RI, 10 Oktober 2011, di mana para pemegang kebijakan ternyata tidak memiliki kebijakan untuk menangani kejahatan pencurian pulsa. Maka, dengan ini, kami menyerukan: 1. Bubarkan BRTI…! 2. Luncurkan SIM Card bebas iklan..! 3. Matikan HP Anda pada tanggal 15 Oktober 2011 pukul 10.00 - 12.00 WIB sebagai hari bebas ponsel dan sebagai protes konsumen Indonesia pada para pihak di atas. Kami konsumen ponsel berhak untuk mematikan HP kami kapanpun. Tetapi jika seluruh Indonesia mematikan HP-nya serentak, para operator akan tahu akibatnya. Tertanda,
Konsumen ponsel Indonesia Komunitas Voice of Humanism

http://forum.kompas.com/megapolitan/44050-ajakan-untuk-matikan-ponsel-tanggal-15-oktober.html Hal itu juga yang disebarkan melalui pesan difacebook saya. Nampaknya memang gelombang protes masyarakat kepada penyedia jasa telekomunikasi begitu keras. Masalah anda mau mengikuti langkah ini atau tidak itu hak anda pribadi. Langkah hukum juga sudah ditempuh oleh beberapa orang, bahkan juga dibuat posko pengaduan pencurian pulsa. Ada pihak yang sebenarnya tidak bersalah namun ikut dirugikan dari peristiwa ini. Orang-orang yang berbisnis industri kreatif seperti game developer, ring back tone, bisnis sms premium (misal sms Rohani) dll. Mereka yang menjalankan bisnis konten secara beretika tentu terkena imbas dari peristiwa ini. Orang menjadi alergi untuk membelanjakan pulsa mereka. Hal ini bisa berimbas juga pada putaran perekonomian. Kita memang sedang menghadapi masalah yang tidak mudah untuk kasus ini. Semoga saja aparat terkait dan pemerintah bisa memberi solusi yang tepat agar masalah ini selesai dengan baik. Yang memang bersalah sudah sepantasnya bila dihukum, tetapi bagi yang tidak bersalah, jangan sampai terkena dampak negatif yang tidak mereka perbuat. Saya masih berkeyakinan ada pebisnis konten yang beretika. Maju terus industri kreatif Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun