Ini adalah kali pertama saya ikut kompasiana nangkring. Saya datang karena tertarik dengan topik yang akan dibahas, yaitu reksadana. Acara diselenggarakan di Restoran Bebek Bengil, Jl. KH Agus Salim, Menteng yang bernuansa Bali.
Narasumber terdiri dari tiga orang, yaitu Rangga Almahendra (Dosen UGM), Vivian Secakusuma (BNP Paribas Investment Partners), dan Rully (PayPro), dengan seorang moderator. Acara dibuka dengan sharing pengalaman Rangga yang telah berinvestasi reksadana sejak 9 tahun lalu. Selain seorang dosen, dia yang juga penulis dan produser film 99 Cahaya di Langit Eropa.Â
Rangga menceritakan telah mencoba investasi langsung dengan buka usaha laundry bersama temannya namun gulung tikar karena persaingan ketat, juga forex tapi gagal. Yang berhasil adalah investasi reksadana, yang dia sebut sebagai salah satu kran air atau sumber pendapatan agar dapat hidup mapan. Dia menyampaikan bahwa banyak pensiunan yang menggantungkan hidupnya pada orang lain.Â
Dia tidak mau itu terjadi, jadi mulai berinvestasi sejak muda. Investasi juga membedakan orang kaya dengan orang miskin. Orang kaya bisa terus kaya karena hasil investasinya. Cerita Jono-Joni (miskin-kaya) dan edukasi keuangan lainnya oleh Rangga dapat dilihat di youtube channel Kekayaan adalah Hak Segala Bangsa (KHSB).Â
Pembicara kedua adalah Vivian Secakusuma, Presiden Direktur PT. BNP Paribas Investment Partners (BNP Paribas IP) . Vivian mempresentasikan sejarah BNP Paribas IP yang telah hadir di Indonesia sejak 25 tahun lalu. BNP Paribas IP juga merupakan pelopor perusahaan manajer investasi di Indonesia, penggagas edukasi masyarakat #AkuBisaInvestasi, dan terdaftar di OJK. Vivian menjelaskan perlunya edukasi publik soal investasi reksadana, yaitu karena investor reksadana di Indonesia baru sekitar 400 ribu dari 250 juta penduduk. Padahal ada berbagai pilihan investasi, seperti deposito, obligasi, saham, emas, dan properti.
Beberapa alasan mengapa orang belum berinvestasi adalah: 1.Waktu, Â 2. Tidak aman, 3. Mahal, 4. Ribet. Kesulitan tersebut ada solusinya, berupa investasi reksadana. Dengan reksadana, investor tidak membutuhkan waktu khusus untuk investasi karena telah ada manajer investasi. Kedua, perusahaan manajer investasi dan bank kustodian yang mengelola uang reksadana diawasi oleh OJK. Ketiga, investasi reksadana bisa dimulai dengan uang Rp.100 ribu. Keempat, pembelian reksadana dapat dilakukan secara online dan melalui mobile apps, termasuk mendapatkan laporan hasil dan saldo investasi. Ada berbagai jenis reksadana yang dapat dipilih sesuai dengan tujuan investor dan keberanian investor dalam mengambil risiko. Jenis-jenisnya sebagaimana gambar di bawah ini:
Untuk memberi kemudahan kepada investor, reksa dana BNP Paribasdapat dibeli melalui mobile apps PayPro yang dapat diunduh di playstore atau appstore. Rully, perwakilan dari Paypro menjelaskan bahwa Paypro adalah aplikasi layanan keuangan dan pembayaran digital yang dapat digunakan untuk belanja online di Alfa dan Indomaret, membayar tagihan listrik, air, telepon, membeli pulsa. Bahkan dapat digunakan untuk transfer dana. Aplikasi ini dapat digunakan oleh semua operator telekomunikasi. Proses download juga mudah, hanya dengan mengisi nomor HP. Kita akan mendapatkan notifikasi melalui SMS. Selanjutnya untuk pembelian reksa dana BNP Paribas, kita dapat mengisi formulir aplikasi secara online.
https://paypro.onelink.me/D0U0?pid=BNPParibas_Bloggers&c=blogger3&is_retargeting=true
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI