Padahal Saya sudah tahu kedai yang itu jarang menyediakan kopi bali, tapi Saya tetap saja datang dan menanyakannya. Dan benar, dia senyum dengan manisnya, Lebih manis dari gula yang ada di wadah gula transparan persediaan untuk pembeli yang suka lebih manis pada kopi buatannya. Meskipun Saya sendiri masih belum faham kenapa kebanyakan orang yang mampir ke kedai meminta tambahan gula pada gelas kopi pesanannya. Tidakkah cukup manis kopi blend buatan dara jelita yang menyajikannya? Ah, saya rasa benar kata teman saya, bahwa setiap orang punya persepsi masing-masing menyoal kopi kesukaannya. Dan saya-pun percaya menyoal kopi adalah hal yang paling abstrak di hidup saya, rasa kopi setiap cangkir yang saya minum hampir selalu berubah, entah kenapa. #inkonsistensikopi
kemarin dulu Saya ngopi ke kedai itu dengan beberapa temanku, dan dengan sedikit curi-curi pandang Saya melihatnya, dalam hati Saya berkata, “haha..Dia memang beda”. Baru Saya tahu namanya Annisa, meskipun sampai sekarang Saya belum sempat bertanya langsung padanya.
Kopinya sederhana. Sebenarnya air panas dari dispenser belum bisa maksimalkan rasanya. Tapi untuk sementara, mungkin itu memang rumusan terbaik untuk kopinya. Haha,
Siang ini Saya mau menemuinya, dan mungkin Saya akan tetap menanyakan kopi bali yang kemarin dijanjikannya,
denisukotjo
13 Maret 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H