Mohon tunggu...
Deni Sukotjo
Deni Sukotjo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

terus memermisifkan kopi untuk melawan pemermisifan korupsi | #opinikopi | #betadine

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sebenarnya, “Sudah siapkah kita untuk merdeka?”

15 Januari 2011   09:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:34 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mempertanyakan kembali tentang kesiapan bangsa ini untuk merdeka. Pagi ini, 10 Desember 2010, secara spontan saya terfikirkan akan sebuah keadaan yang sedang terjadi di negeri ini, negeri yang konon terkenal santun budi pekerti, kaya raya akan budaya, serta kekayaan alam yang melimpah. Ya, ini tentang Indonesia dulu dan sekarang, sebagai generasi yang lahir dikala Negara sudah berstatus Merdeka. Merdeka atas penjajahan belanda dan jepan, negara yang menjunjung tinggi kebebasan menentukan sebuah pilihan. Negara yang bercita-cita untuk setara dengan Negara lain, Negara yang bermimpi akan kesejahteraan rakyatnya

Saya bingung harus mulai dari mana atas berbagai kegundahan hati yang terasa, harus mengadu ke siapa tentang serenteteanketidaksesuaian yang ada. Menjadi ragu melangkah ketika setelah melihat ulah para pejabat yang serakah. Sebuah special samsak rasa strawberry bagi bangsa lain untuk mengeksploitasi segala yang ada di negeri ini lewat kelalaian pemimpin negeri dan sikap acuh yang dipimpin.

Sebagai pembanding judul diatas, dahulu dengan keadaan dijajah serba terbatas kita dengan semangat persatuan bersatu untuk mengalahkan penjajah dan bahu membahu membangun negeri ini dengan susah payah. Sedang sekarang dengan kenikmatan kemerdekaan, kita secara ringan dan tidak peduli terhadap apa yang terjadi di negeri ini. Celakalah jika pemimpin yang kita percaya berkhianat dan kita DIAM membiarkannya.

Terlebih ketika melihat pemuda yang terlalu asyik menyibukkan diri sendiri dengan kegiatan yang mengingkari eksistensinya sebagai generasi penerus bangsa. Dan ini duka seluruh bangsa ketika kita tenggelam dan tak berdaya jika melihat dan mendengar fakta-fakta ketidaksesuaian yang secara sistematis kita membiarkannya.

Memang sudah saatnya kita bertanya lagi tentang, “sudah siapkah kita untuk Merdeka?” jika ternyata kita belum bisa mengolah nikmat merdeka. Mungkin dengan semangat terjajah kita akan lebih bisa bersatu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun