Pengembangan Keilmuwan Melalui Filsafat Ilmu (11)

Dalam mengembangkan keilmuwan seseorang harus di bekali terlebih dahulu dengan berbagai macam ilmu pengetahuannya. Pengetahuan tersebut dapat di peroleh dengan pengamatan secara sederhana,nyata,sadar,jelas,aktif,sistematis,dan terstruktur dengan baik,serta dapat di uji coba letak kebenarannya. Namun ada juga dari sebagian pengetahuan yang di dapat hanya dengan melalui naluri dan tidaj terurai sebagaimana pengetahuan yang di analisis dan di proses secara ilmiah. 

Dalam mengembangkan keilmuwan seseorang hendaknya dia perlu dalam memahami arah ataupun alur yang harus di rangkai dan di persiapkan sebelum melakukan proses selanjutnya. Setidaknya dalam melakukan teknik penelitian di dalamnya harus mencangkup ruang lingkup dalam ilmu filsafat. Nah,dari ruang lingkup tersebut seseorang akan dapat mengembangkan keilmuwannya menjadi lebih luas lagi. Tahapan fungsional dalam suatu objek tertentu pada dasarnya lebih melihat serta memperhatikan pada suatu kenyataan atau fakta realitas yang terjadi di dalam kehidupan dengan menggunakan logika berpikir secara deduktif,maksudnya menarik beberapa kesimpulan secara khusus dalam lingkup yang umum.  

nah ,ketika seseorang tersebut telah berhasil dalam menemukan suatu letak kebenaran dari suatu objek tertentu yang di teliti  maka,barulah dapat di aktualisasikan dengan pola pikir yang logis dan rasional agar setara dengan proses penyelidikan dan hasil fakta yang empiris dapat terbukti dengan jelas kesesuaiannya. 

Pengkajian berikutnya yakni mengenai sistem hakikat ilmu ,seseorang yang ingin mengembangkan tingkat keilmuwannya harus benar-benar paham mengenai hal tersebut . Hakikat ilmu merupakan salah satu dari cabang filsafat yang dapat di tinjau dari segi ontologis yang mana di dalamnya membahas tentang sejauh mana tingkat pencapaian ilmu tersebut di dapatkannya . Dalam hal ini terkait hubungannya dengan eksistensi seseorang tersebut ketika bersatu dengan yang namanya ruang dan waktu dan mungkin hanya bisa di jangkau oleh Indra manusiawi saja . Dengan demikian seseorang tersebut akan terus mencari,mengukur,dan mengobservasi kemudian mengolah sumber data yang di dapatnya dari kejadian/fenomena yang di temukan kemudian di tuangkan  ke dalam suatu penelitian secara ilmiah