Mohon tunggu...
Koteka Kompasiana
Koteka Kompasiana Mohon Tunggu... Administrasi - Komunitas Traveler Kompasiana

KOTeKA (Komunitas Traveler Kompasiana) Selalu dibawa kemana saja dan tiada gantinya. | Koteka adalah komunitas yang didesain untuk membebaskan jiwa-jiwa merdeka. | Anda bebas menuliskan apapun yang berkaitan dengan serba-serbi traveling. | Terbentuk: 20 April 2015, Founder: Pepih Nugraha, Co-founder: Wardah Fajri, Nanang Diyanto, Dhave Danang, Olive Bendon, Gana Stegmann, Arif Lukman Hakim, Isjet, Ella | Segeralah join FB @KOTeka (Komunitas Traveler Kompasiana) Twitter@kotekasiana, Instagram @kotekasiana dan like fanspage-nya. Senang jika menulis di Kompasiana, memberi tag Koteka dan Kotekasiana di tiap tulisan anda! E-mail: Kotekakompasiana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Deklarasi & Dialog Kebangsaan bersama Diaspora Indonesia di Eropa

10 Agustus 2023   22:47 Diperbarui: 10 Agustus 2023   23:10 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Webinar bersama Ganjar (dok: Ideas4Indonesia)

Hi Koteker dan Kompasianer,

 
Apa kabar? Semoga selalu sehat dan bahagia?
 
Sabtu lalu, seharusnya Komunitas Traveler Kompasiana menggelar Zoom mingguan untuk mempromosikan wisata tanah air atau luar negeri dan info terkini lainnya. Namun, karena kesalahan teknis dan kurang tenaga, Mimin menunda acara sampai Sabtu minggu ini.

Nah, sekarang Mimin ingin memberitakan kabar dari luar negeri, tepatnya di Jerman. Di negeri Bundes Republik Deutschland ini, baru saja diadakan Webinar Deklarasi & Dialog Kebangsaan bersama Diaspora Indonesia di Eropa pada hari Sabtu, 22 Juli 2023 pukul 14.00-17.00 WIB atau 9.00-12.00 CEST yang lalu.
 
Dengan mengangkat tema "Pancasila & Bhinneka Tunggal Ika: Merajut Kebangsaan dalam Toleransi & Kebhinekaan", acara webinar diselenggarakan  dengan sukses oleh Diaspora Indonesia di Eropa yaitu RE4G (Relawan Eropa for Ganjar) dan Ideas4Indonesia. Acara ini menjadi platform penting bagi para pemikir, tokoh masyarakat, peserta dan masyarakat luas untuk bersama-sama menjelajahi cara-cara untuk dapat menjaga harmoni dalam bertoleransi dalam kemajemukan, merenungkan makna dari ideologi Pancasila, dan semangat Bhinneka Tunggal Ika dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 
Mau tahu gambaran webinar? Disambut oleh Rusdin Sumbajak dari Jerman (RE4G), dilanjutkan dengan joint moderator antara tiga organisasi Diaspora Indonesia di Eropa, yaitu: Jeannie Sinaga Helmfrid dari Swedia (RE4G), Yuliarti Eckel dari Jerman (Ideas4Indonesia), dan Abdul Latif Gau dari Belanda (Vereniging Bergerak). Diaspora Indonesia di Eropa berkomitmen untuk terus mendukung dan menggelar kegiatan-kegiatan yang mempererat tali persaudaraan dan cinta tanah air.

Sebagai Keynote Speaker, hadir seorang tokoh yang berpengalaman, Mayjen Pol (Purn.) Drs. H. SidartoDanusubroto, S.H., yang merupakan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Dalam pidatonya, beliau menekankan pentingnya kita memberikan VAKSINASI IDEOLOGI karena negara Indonesia saat ini sedangmenghadapi serangan virus lain yang sangat ganas dan berbahaya yaitu IRT (Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme). Saat ini bangsa kita sedang dilanda perang opini antara kelompok anti NKRI melawan pembela NKRI. 

Tahap ini pernah dilalui Suriah ketika ISIS mulai masuk disana. ISIS berhasil dan Suriah yang tadinya indah dan damai menjadi hancur lebur. Jika Indonesia tidak ingin seperti Suriah, maka seluruh masyarakat yang cinta tanah air, amanah terhadap kemerdekaan NKRI hasil perjuangan berabad-abad segenap bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, etnis, dan agama: harus bahu-membahu dalam menjaga keutuhan NKRI. Serius tapi seru banget, kan. Menarik! Lain kali ikut, yuk!?
 
Oh, ya. Pertumbuhan dan penyebaran IRT dapat dihambat jika bangsa Indonesia memiliki fondasi yang kokoh dan benteng yang kuat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan pemahaman yang baik dan benar tentang Empat Pilar Kebangsaan kepada generasi penerus bangsa, yaitu: 

1) Pancasila sebagai Dasar Negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia; 2) UUD 1945 sebagai konstitusi negara; 3) Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara yang merupakan komitmen seluruh bangsa Indonesia; dan 4) Bhinneka Tunggal Ika sebagai sistem nilai ideal di Indonesia. Jika di ibaratkan sebuah rumah, maka: Pancasila merupakan pondasi atau dasarnya; UUD 1945 adalah tiang penyangga; Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan dinding dan atapnya, sementara Bhinneka Tunggal Ika merupakan isi dari bangunan tersebut yang sangat beragam.  Entah kita ada di tanah air atau di luar negeri, nilai dan norma di atas sangat penting.
 
Webinar tersebut juga menghadirkan dua Narasumber unggulan. Pertama, Sir DR. Harry Darsono, PhD, seorang multitalenta yang berprofesi sebagai Designer Adibusana, Seniman, Musisi, Psikolog, dan Pendidik, serta pendiri Harry Darsono Foundation est. 1979 di Oxford, England. Sir Harry Darsono menyampaikan bahwa hidup ini merupakan pesta perayaan perbedaan, karena perbedaan diciptakan oleh Tuhan YME, jadi adanya perbedaan tidak perlu dipermasalahkan lagi.
 
Orang yang intolerant adalah orang yang tidak kodrati, karena manusia sejak dilahirkan memang berbeda, bahkan alis kanan dan kiri pun bisa berbeda. Intoleransi terhadap perbedaan SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) akan menyulut permusuhan. Bersama, kita perlu memiliki "good will" memberikan "social educative" untuk mencerdaskan bangsa. Webinar ini bermanfaat salah satunya adalah sebagai "eye opener" dan usaha penyerbukan kepada generasi muda dan masyarakat supaya tidak memaksakan kesamaan, karena hidup adalah perayaan perbedaan.
 
Kedua, Ganjar Pranowo, seorang Calon Presiden potensial untuk NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) pada tahun 2024. Ganjar hadir dengan pesan bahwa: 1) Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, yang terdiri dari berbagai suku, bangsa dan bahasa. 

Hingga saat ini ideologi Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika terbukti menyatukan keberagaman yang ada. 2) Pancasila sebagai ideologi NKRI harus dipertahankan walaupun dengan harga mahal. Pengamalan Pancasila perlu diterapkan dengan bukti-bukti kegiatan baik yang konkret sehingga Pancasila tidak merupakan symbol / lambang ideologi saja. Kegiatan-kegiatan gotong royong dan kemanusiaan yang baik akan menggaungkan narasi-narasi baik yang menyemangati segenap generasi muda dan seluruh masyarakat.
 
Dukungan dan antusiasme yang diberikan oleh para peserta menunjukkan bahwa Ganjar Pranowo adalah seorang tokoh yang diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi negara.
 
Selain di dukung oleh Harry Darsono Foundation est. 1979 di Oxford, England, webinar ini mendapat dukungan dari berbagai organisasi Diaspora Indonesia di Eropa yang peduli dengan Indonesia, seperti Vereniging Bergerak dari Belanda, Pospera Jerman, Ganjarist Eropa, Serumpun Bakung, Perempuan Indonesia, INADIS, Sobat Jarwo, Komando Ganjar, Sosial Seni & Budaya Indonesia di Eropa, serta sejumlah organisasi lainnya. Partisipasi aktif dari berbagai organisasi ini menunjukkan keseriusan dan tekad Bersama dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan.
 
Jadi, nggak hanya apa yang dibicarakan dalam webinar menjadi sangat penting untuk kita simak dan cerna, namun juga siapa yang berbicara dalam forum. Bukan orang biasa, melainkan tokoh-tokoh Indonesia yang luar biasa, yang mampu menginspirasi kita semua. Kalian sempat ikutan kah waktu itu? Kalau enggak sempat, siapa saja pesertanya sih?
 
Peserta berasal dari berbagai lapisan masyarakat, turut berpartisipasi aktif dalam sesi tanya jawab yang penuh makna. Mereka berdiskusi tentang cara-cara mewujudkan kesatuan dalam keberagaman, serta tantangan dan peluang dalam membangun Indonesia yang lebih adil dan sejahtera.
 
Nggak salah memang kalau webinar ini menjadi wadah penting bagi mereka yang peduli dengan keutuhan bangsa, di mana persatuan dan kesatuan menjadi tema sentral. Kegiatan ini diharapkan dapat membangun semangat gotong royong dan rasa persaudaraan di tengah perbedaan yang ada. Semakin berkembangnya teknologi telah membuka pintu bagi kemajuan dalam berkomunikasi dan berkolaborasi, termasuk dalam memperkuat kesatuan bangsa. Melalui acara seperti ini, diharapkan semakin banyak warga negara Indonesia, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, yang terlibat dalam menyatukan visi kebangsaan dan mewujudkan Indonesia yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
 
Setuju? Lain kali ikutan yuk.. dan jangan ketinggalan mencintai tanah air dan bangsa, dimanapun kita berada. NKRI harga mati dan semoga tulisan ini menginspirasi.
 
Koteka adalah komunitas di Kompasiana yang fokus pada promosi wisata tanah air tapi tak lupa memberi wawasan tentang wisata luar negeri dan ingin memperluas pengetahuan tentang info / isu terbaru di Indonesia dan mancanegara. Semoga kabar tentang webinar dahsyat ini, memberi Insight pada kita semua, bangsa Indonesia.
 
Baiklah. Mimin mau tanya, saat ini kalian sedang ada di mana?
Salam Koteka, travel di mana saja dan kapan saja. (GS)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun