Mohon tunggu...
Koteka Kompasiana
Koteka Kompasiana Mohon Tunggu... Administrasi - Komunitas Traveler Kompasiana

KOTeKA (Komunitas Traveler Kompasiana) Selalu dibawa kemana saja dan tiada gantinya. | Koteka adalah komunitas yang didesain untuk membebaskan jiwa-jiwa merdeka. | Anda bebas menuliskan apapun yang berkaitan dengan serba-serbi traveling. | Terbentuk: 20 April 2015, Founder: Pepih Nugraha, Co-founder: Wardah Fajri, Nanang Diyanto, Dhave Danang, Olive Bendon, Gana Stegmann, Arif Lukman Hakim, Isjet, Ella | Segeralah join FB @KOTeka (Komunitas Traveler Kompasiana) Twitter@kotekasiana, Instagram @kotekasiana dan like fanspage-nya. Senang jika menulis di Kompasiana, memberi tag Koteka dan Kotekasiana di tiap tulisan anda! E-mail: Kotekakompasiana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Event Komunitas Online Artikel Utama

Kotekatalk-121: India Selayang Pandang

22 Desember 2022   07:00 Diperbarui: 22 Desember 2022   15:50 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sabtu ini kita ke India ... (dok. KBRI New Delhi)

Jangan lupa kalau ke sana, mbak Lina menyarankan kita untuk tak lupa mencicipi Tajin. Itu adalah makanan khas masyarakat Maroko yang harganya dibandrol 7 euroan atau  90 ribu rupiah. Rasanya macam-macam. Bahkan ketika kembali ke Berlin, mbak Lina sudah mencoba resep Tajin dan menyajikan untuk keluarganya. 

Disambungkan dengan world cup, di mana timnas Maroko memenangkan pertandingan melawan Portugal dan mengukir sejarah sebagai negara Islam atau negara Afrika pertama yang mampu berkibar di pesta sepak bola sedunia 2022. 

Kita jadi pengen tahu dong, karakter warganya, kok sampai atletnya sampai seheboh itu? Ternyata agak mirip dengan Indonesia, mereka ini memiliki azas  kekeluargaan yang tinggi dan ramah sekali. Ditambah, pandai bersyukur! Pas dong, dengan nilai-nilai di negeri kita yang sudah kita kenal sejak masih kecil hingga dewasa.

Nah, makin seru tahu pernak-pernik Maroko bukan. Ya udah, jangan ngiler aja. Bermimpilah bisa ke sana suatu hari nanti.

Dari Maroko, Komunitas Traveler Kompasiana ingin mengajak kalian ke India, di mana ibu Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk India dan kerajaan Bhutan, H.E. Ina Hagniningtya Krisnamurthi akan membeberkan banyak informasi tentang India, di mana beliau mengabdi. 

Lebih jauh tentang India, menurut Wikipedia adalah hubungan antara Indonesia dan India telah dimulai sejak zaman Ramayana, "Yawadvipa" (pulau Jawa) disebutkan dalam epos kuno India, Ramayana. Disebutkan Sugriwa, salah satu jenderal Rama mengirim anak buahnya ke Yawadvipa, Pulau Jawa, untuk mencari Shinta. 

Orang India telah mengunjungi Indonesia sejak zaman kuno, dan orang Indonesia kuno (Bangsa Austronesia) telah memulai perdagangan bahari di laut Asia Tenggara dan Samudera Hindia. 

Orang India purba menyebarkan ajaran Hindu dan banyak aspek lain dari budaya India termasuk bahasa Sanskerta dan Aksara Brahmi. 

India telah memainkan peran besar dalam budaya Indonesia, yang merupakan perpaduan dari India, China, Asia Tenggara, dan budaya asli Indonesia. Jejak pengaruh India yang paling terlihat jelas dalam sejumlah besar kata-kata serapan dari bahasa Sanskerta dalam kosakata Bahasa Indonesia.

Pada dasarnya hubungan yang dijalin sampai hari ini adalah kelanjutan dari sejarah tersebut.  

Menurut menteri Piyush, dalam presidensi G20 Indonesia di Bali, India menyatakan keinginannya menjadi anggota Troika dengan Indonesia setelah KTT. Selain pembahasan tentang ekonomi kedua negara, isu kerjasama farmasi juga digagas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Event Komunitas Online Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun