Mohon tunggu...
Koteka Kompasiana
Koteka Kompasiana Mohon Tunggu... Administrasi - Komunitas Traveler Kompasiana

KOTeKA (Komunitas Traveler Kompasiana) Selalu dibawa kemana saja dan tiada gantinya. | Koteka adalah komunitas yang didesain untuk membebaskan jiwa-jiwa merdeka. | Anda bebas menuliskan apapun yang berkaitan dengan serba-serbi traveling. | Terbentuk: 20 April 2015, Founder: Pepih Nugraha, Co-founder: Wardah Fajri, Nanang Diyanto, Dhave Danang, Olive Bendon, Gana Stegmann, Arif Lukman Hakim, Isjet, Ella | Segeralah join FB @KOTeka (Komunitas Traveler Kompasiana) Twitter@kotekasiana, Instagram @kotekasiana dan like fanspage-nya. Senang jika menulis di Kompasiana, memberi tag Koteka dan Kotekasiana di tiap tulisan anda! E-mail: Kotekakompasiana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Event Komunitas Online Artikel Utama

Percaya Nggak? Pulau Seram Nggak Seseram Namanya, Lho

30 Maret 2022   07:00 Diperbarui: 2 April 2022   04:02 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sabtu ini kita ke Pulau Seram (Dok. Koteka/Canva)

Hi, everyone.

Apa kabar semuanya? Masih sehat dan bahagia?

Sabtu lalu, Komunitas Traveler Kompasiana sudah mengajak kalian jalan-jalan ke Polandia, tepatnya ke Poznan. Hadir seorang dosen dari Universitas Bydgoszcz, Dr. Teija Gumilar. 

Pria Bandung yang menuntut ilmu di ITB Bandung Fakultas Seni Rupa dan Desain yang akhirnya menuntut ilmu sampai ke negeri Jerman pada tahun 1997. Tahun 2001, ternyata memutuskan untuk pindah ke Polandia demi melanjutkan S2 dan S3 di Universitas Poznan. Di sana ia menikah dengan gadis Polandia. 

Putra bangsa ini sangat membanggakan karena ternyata menghasilkan karya desain ranjang pasien Supramark Bed yang populer di rumah sakit-rumah sakit di Indonesia dan desain ventilator Covid-19 pertama buatan Polandia, CoViVentil UCM.

Nggak heran kalau kemudian, ia mendapat anugerah dari surat kabar Glos Wielkopolski sebagai salah satu kandidat penerima gelar Man of The Year atas penelitiannya tentang infrastruktur kota Poznan yang ramah difabel. 

Sejak tahun 2002, bersama KBRI, Kang Teija aktif mempromosikan Indonesia terutama dalam the 1st Indonesia Expo in Central and East Europa pada tahun 2008 dan pendirian Asosiasi Persahabatan Indonesia-Polandia. Pada tahun 2013, Doktor ini menjadi ketua dari Indonesian Diaspora Network - IDN Poland 2013-2016.

Poznan tempat tinggalnya memang agak jauh dari Warsawa, 300 km. Warsawa sendiri hanya 30 km dari Berlin. Namun dikatakan putra Arie Suhada dan Siti Sa'adah, keindahan Poznan tak kalah menarik. Mau ke sana? 

Dalam Kotekatalk-81 sudah diputarkan video bagaimana gambaran nyatanya. Indah, ya? Arsitektur gaya Eropa, patung, taman, dan lainnya. 

Oh, ya tema utamanya kan membahas para pengungsi Ukraina yang membanjiri Polandia termasuk Poznan? Menurut Teija, Putin merasa dikhianati karena Ukraina mau masuk NATO sehingga merasa ditinggal setelah membantu Ukraina selama bergabung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Event Komunitas Online Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun