Mohon tunggu...
Koteka Kompasiana
Koteka Kompasiana Mohon Tunggu... Administrasi - Komunitas Traveler Kompasiana

KOTeKA (Komunitas Traveler Kompasiana) Selalu dibawa kemana saja dan tiada gantinya. | Koteka adalah komunitas yang didesain untuk membebaskan jiwa-jiwa merdeka. | Anda bebas menuliskan apapun yang berkaitan dengan serba-serbi traveling. | Terbentuk: 20 April 2015, Founder: Pepih Nugraha, Co-founder: Wardah Fajri, Nanang Diyanto, Dhave Danang, Olive Bendon, Gana Stegmann, Arif Lukman Hakim, Isjet, Ella | Segeralah join FB @KOTeka (Komunitas Traveler Kompasiana) Twitter@kotekasiana, Instagram @kotekasiana dan like fanspage-nya. Senang jika menulis di Kompasiana, memberi tag Koteka dan Kotekasiana di tiap tulisan anda! E-mail: Kotekakompasiana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Event Komunitas Online Artikel Utama

Sabtu Nanti Kita ke Karimunjava, The Caribbean Van Java

24 Februari 2022   07:00 Diperbarui: 25 Februari 2022   13:34 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Carribean van Java (Dokumentasi Koteka)

Hi, everyone, apa kabar?

Masih sehat dan bahagia?

Sabtu lalu Komunitas Traveler Kompasiana bekerjasama dengan KBRI Harare, telah menerima kehadiran bapak Dubes luar biasa dan berkuasa penuh RI untuk Zimbabwe dan Zambia, H.E. Dewa Made J. Sastrawan. Kesempatan kali itu adalah kedua kalinya.

Sebelum bercerita seputar situasi varian Omicron, bapak Dubes menceritakan bagaimana beliau mengajak menteri transportasi untuk datang ke negeri kita. 

Negeri kita memang dikenal sebagai negara berkembang, sehingga menteri dan rombongan kaget melihat banyak gedung tinggi di Jakarta. 

Pertanyaan, seperti apakah Indonesia memiliki pabrik kereta api sendiri, juga membuat mereka semakin bangga akan kemajuan tanah air kita? 

Image negara berkembang ternyata bisa maju. Bapak Dubes juga memperkenalkan Gojek yang termasuk UMKM yang berhasil dan dikenal masyarakat. 

Hal itu pak Dubes lakukan mengingat potensi Zimbabwe yang di kelilingi negara tetangga. Sehingga diharapkan perkeretaapian Indonesia mampu menginspirasi, supaya Zimbabwe makin melengkapi infrastrukturnya. Begitu pula dengan transportasi motor, gojek. 

Seperti kita ketahui sampai hari ini, masyarakat Zimbabwe dan Zambia masih mengandalkan sepeda sebagai alat transportasi selain transportasi umum, bus yang ada. 

Namun ternyata minat masyarakat dan pemerintahannya kurang. Takutnya jatuh, takutnya banyak kecelakaan motor dan memang motor lebih mahal dibanding sepeda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Event Komunitas Online Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun