Hi, everyone. Apa kabar kalian?
Masih sehat dan bahagia, bukan.
Teman-teman, ingat nggak kalau setiap tanggal 11 Desember diperingati sebagai hari gunung sedunia?Â
Kesadaran tentang pentingnya gunung bagi kehidupan untuk meyoroti peluang dan kendala dalam pengembangan gunung dan untuk membangun, diharapkan akan membawa perubahan positif pada pegunungan dunia dan dataran tingginya.
Majelis Umum PBB telah menetapkan hari itu sejak 2003. FAO -- Food and Agriculture Organization (Organisasi Pangan Sedunia) adalah lembaga utama yang ditunjuk untuk mengkoordinasikan Tahun Pegunungan Internasional dan diberi mandat untuk memimpin observasi dari Hari Gunung Internasional.
Untuk mengobarkan semangat hari gunung internasional, Komunitas Traveler Kompasiana bekerja sama dengan SPIN -- Sekolah Petualangan Indonesia di Jogjakarta yang selama ini telah mengadakan pelatihan dan sertifikasi pemandu wisata gunung, pelatihan tematik pendakian gunung dan workshop penjelajah alam bebas tingkat pemula D20, ingin mengajak teman-teman bergabung dalam mengikuti kegiatan workshop kami pada:
- Hari/Tanggal: Minggu, 12 Desember 2021
- Pukul: 19.00-21.00 WIB (atau 13.00-15.00 CET Berlin)
- Tempat: Cafe Nepa 06 RW 01, Pojok Tiyasan, Condong Catur, Sleman, Yogyakarta.
- Pendaftaran offline gratis: di kolom komentar dan mohon tulis makanan dan minuman apa yang diinginkan. Isi pula pendaftaran di bit.ly/mountaindaykotekaspin untuk data acara.
- Pendaftaran online gratis: bit.ly/mountaindaykotekaspin (melalui zoom)
- Hadiah: 3 buku tentang pengalaman mendaki gunung dari Rahmat Hadi.
Partner Koteka kali ini, SPIN adalah sekolah petualangan Indonesia yang lahir pada tanggal 22 Januari 2015 di Yogyakarta. Sekarang sekolah ini menjadi bagian dari PT Janari Wisata Teknologi (JWT). SPIN memiliki dedikasi tinggi untuk pendidikan kegiatan di luar ruangan, ecotourism dan capacity building.
Nah, selama acara, kalian juga akan banyak bertemu teman-teman pegiat alam bebas, pemandu wisata gunung dan mendapatkan informasi seperti:
- Mengapa orang naik gunung?
- Apakah menjadi pemandu naik gunung bisa menjadi bisnis wisata yang menjanjikan di masa mendatang?
- Bagaimana suka-duka naik gunung di Indonesia?
- Dengan melihat pengalaman negara lain yang sudah lebih maju dalam mengembangakan wisata naik gunungnya, apa yang harus ditingkatkan lagi supaya wisata naik gunung Indonesia menarik turis dalam dan luar negeri?
- Dibandingkan dengan naik gunung di dalam negeri, apa kelebihan naik gunung di sana?
- Apa saja tips naik gunung atau tracking gunung di luar negeri seperti Everest (Himalaya)?
- How to get there?
- Jalur trekking apa saja yang ada di sana?
- Persiapan dan peralatan apa saja yg dibutuhkan jika akan trekking di Himalaya.
- Apa saja suka duka selama di Himalaya?
- Dan masih banyak lagi.
Diskusi tentang situasi Himalaya sebagai mountain range terluas di dunia akan diisi mas Rahmat Hadi. Selain itu, ada rekan-rekan dari APGI (Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia), yang akan share pengalaman saat menggunakan pemandu (guide dan porter) di Himalaya.
Ada 20 kursi cafe yang setia menunggu kalian duduki selama acara berlangsung. Sepuluh di antaranya sudah terisi. Buat kalian yang tinggal di dekat cafe di Sleman ini, silakan mendaftar untuk hadir dan menikmati chai tea atau milk coffee dan kue bikinan mas Hadi seperti cheesecake atau brownies. Masing-masing, pilih salah satu sesuai kesukaan.