Holla solan Koteka. Sobat jalan-jalan, sudah kemana saja nih ngetripnya?
Eh, belum boleh karena masih PPKM? Hiks, sedihnya. Anyhow, sebagian daerah level PPKMnya sudah mulai menurun. Setiap hari kita juga sudah membaca atau mendengar banyaknya tempat publik yang menyediakan vaksin gratis dari pemerintah. Semoga banget, segera membantu tercapainya angka prosesntasi Herd Immunity ya. Aamiin.
Rerata, banyak negara mematok angka Herd Immunity di kisaran 60-an persen. Segera Indonesia sampai di angka tersebut, bismillah, semoga border di banyak destinasi wisata impian kita dibuka kembali. Aamiin lagi.
Nah, nah, di Indonesia, KOTEKA akhirnya bisa adakan event offline. Nggak tanggung-tanggung, langsung nge- #KotekaTrip dong. Masih terbatas sih. Hanya 10 peserta dan trip sehari saja. Kebetulan, di Lombok sudah banyak kawasan yang masuk zona hijau. Bahkan, Kabupaten Lombok Utara dimana Gili Trawangan, Air dan Meno berada, sejak Maret 2020 terjaga sebagai Zona Hijau terus lho.
Wisata (Dewi) Sugian, kecamatan Sambelia di kabupaten Lombok Timur (Lotim). Peserta dan destinasi, berada di Lotim semua. Bukan apa-apa. Kota Mataram masih di PPKM level 2. Daripada was-was dengan aturan perjalanan yang mewajibkan sertifikat vaksin ke-2, bukti test antigen, sebagian alasan untuk nge-tripnya di kawasan timur Lombok. Tenang, wisatanya masih nggak jauh-jauh dari pantai cantik, snorkeling dan kali ini spesial. Ada eksplor kawasan mangrove juga.
Sabtu, 11 September lalu, terlaksana juga #KotekaTrip episode Lombok. Tepatnya, ke DesaJurnalistik Pariwisata, Bekal Peserta Trip Untuk Update Sosmed
Sebelum menikmati trip sesungguhnya, 10 peserta #KotekaTrip mengikuti sharing class dengan materi 'Jurnalistik Pariwisata'. Ketua KOTEKA 2021, Muslifa Aseani, membagikan materi sederhana dengan menyertakan contoh dari aktivitas digital KOTEKA selama pandemi. Salah satunya, bagaimana cara tetap travelling, meski hanya dari rumah saja.Â
Iyap, KOTEKA ngetripnya lewat #KotekaTalk di Zoom dan pekan lalu sudah melaksanakan seri yang ke-52. Jalan-jalannya pun sampai jauh. Di dalam negeri, sudah melanglang buana dari Lombok, Purwakarta, Ambon dan lain-lain. Di luar negeri, yang tersering ya Jerman. Namun, semacam sudah meng-absen negara di lima benua dah. Sayangnya, trip dunia nyata nih yang jarang. Gimana dong, masih banyak PPKM kita di Indonesia sini.
Ah ia, di diskusi materi #KotekaTrip, Aliman yang Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dewi Sugian menanyakan teknis penulisan Piramida Terbalik. Dari diskusi bersama, tulisan-tulisan di media besar atau berita, umumnya menggunakan teknik ini. Nah, kalau ulasan pariwisata, tak masalah menggunakan teknik piramida atau piramida terbalik. Sepanjang gaya menulis dan info yang disampaikan terjaga menarik di sepanjang paragrap, yakin deh tulisan kita akan dibaca sampai titik terakhir.
Asyik, Bertemu Keluarga Nemo di Spot Snorkeling Dewi Sugian
Sharing materi usai menjelang makan siang. Akhirnya di teras rumah salah seorang Kepala Dusun (Kadus) Dewi Sugian, tepatnya di Dusun Kokoq Pede', semua peserta makan siang dan dzuhur dulu. Sekitar pukul satu, semua beranjak menuju sampan yang sudah siap mengantar menuju spot-spot snorkeling desa wisata ini.