Aku selalu takut pada waktu senggangku. Kau tau? Disetiap detik waktu senggangku, kau menelusup seenakmu membayangi benak. Seolah memaksa, mengingatkanku padamu, memutarbalik kenangan, memerintah otak berandai dan meluluhkan hati untuk bersedih kembali. Sekali lagi, aku selalu takut pada waktu senggangku..
'Hai apakabarmu?', menyapa kembali foto-foto masalalu tentangmu. Lalu menutupnya. Beberapa saat membukanya lagi, melihat lekat-lekat, lalu menangis. Rapuh sekali bukan? Ya, mungkin itu memang aku. Mungkin itu memang segala kesalahanku yang pernah meletakkanmu di dasar lubuk lalu dengan sengaja memendam dan tak sudi menggali dari tumpukan masalalu. Soalmu adalah keindahan untukku.
Kebodohanku terletak pada kekagumanku padamu. Kau tau? Sesekali kubuka beranda sosial mediamu, mengetik pada ruang obrolanmu, mengahapusnya, diam sejenak berpikir, mengetiknya kembali, lalu menghapus lagi pesan itu "aku rindu". Fikiranku tersadar dari halu, keluar dan mematikan telefon genggam, menelungkupkan muka pada bantal. Membungkus lagi rindu. 'Sudah tak perlu'.
Aku tak pernah berani lagi berbicara di depanmu. Kau tau? Ada sejuta harapan yang kuambil dari senyummu kala berbicara padaku. Berdialog panjang lebar mengagumi ucapanmu, kelihaian serta kepandaian mu. Ah, benar kata orang, kau memang pintar mengambil hati orang, atau aku yang terlalu suka padamu?
Aku mungkin memang si bodoh itu:)
