Mohon tunggu...
rizqa lahuddin
rizqa lahuddin Mohon Tunggu... Auditor - rizqa lahuddin

hitam ya hitam, putih ya putih.. hitam bukanlah abu2 paling tua begitu juga putih, bukanlah abu2 paling muda..

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mau Titip Apa? Bisa

4 Oktober 2016   13:10 Diperbarui: 4 Oktober 2016   13:35 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.happinesstours.net

Pernah ada teman sekantor yang pergi berlibur (misalnya ke Rajaampat), dan kita bilang "eh.. titip bawain koteka dong.. nanti gw ganti deh"? 

Atau misalnya ada saudara yang kebetulan berlibur ke Malaysia dan kita minta dibelikan kaos "I Love KL" ke mereka?

Titip menitip barang merupakan hal yang lumrah terjadi di Indonesia, khususnya jika yang bersangkutan tidak berkeberatan dititipi barang seperti teman dekat atau saudara sendiri.

Tetapi kadang tidak selalu mereka bepergian ke kota yang sesuai dengan barang yg kita cari untuk dibeli. Walaupun online marketplace sudah berkembang pesat di Indonesia, dan saat ini "90%" jenis barang tersedia di Internet untuk dibeli, kadang yang kita butuhkan adalah 10% sisanya tersebut yang tidak tersedia, atau memang tidak dijual di Indonesia.

Contohnya, saya pernah menginginkan sepatu lari bermerk "Saucony" yang sangat susah dicari karena kini PT Mitra Adi Perkasa tidak lagi mengimpornya. Mencari di toko macam sportstation, planetsports, atau athlete foot's tidak menunjukkan tanda-tanda mereka menjualnya lagi saat ini. Selanjutnya adalah mencoba membeli nya di toko online macam bukalapak dan tokopedia.

Ada sih, tetapi size dan tipe yang saya inginkan tidak ada. Pencarian selanjutnya adalah dengan mencoba online marketplace luar negeri macam ebay atau amazon, tetapi biaya pengiriman (dan nanti segala permasalahan bea dan PPN Impor) mengurungkan niat saya untuk membeli di amazon.

Nah, kebetulan adik saya adalah seorang yang bekerja di kapal pesiar dan saat ini sedang berada di Barcelona. Muncul pikiran saya untuk titip dibelikan saja ke dia. Dengan cara seperti ini, saya bisa mendapatkan barang yang saya inginkan dan tetap bisa menghemat ongkir antar negara yang kadang tarifnya bisa menyamai harga barang itu sendiri.

Ada salah satu artikel di kompasiana yang mengatakan bahwa 8 juta orang Indonesia bepergian ke luar negeri setiap tahunnya dengan berbagai alasan mulai dari beribadah atau sekedar nonton konser. Itu berarti setiap hari ada sekitar 21.000 orang pergi menuju ke negara lain. Muncul pikiran, masak sih dari jumlah sebesar itu, tidak ada yang bisa kita titipin? Dan jika ada, bagaimana kita mencari orang yang tepat dari jumlah sebanyak itu?

Sepertinya dari situlah website www.bistip.com didirikan. Untuk memfasilitasi orang-orang yang ingin nitip barang (dari luar negeri maupun dari berbagai kota di indonesia) dengan orang yang akan bepergian dalam waktu dekat.

Daripada jatah free baggage di pesawat mubazir tidak terpakai, ada bagusnya juga jika dipakai untuk membawa saja pesanan barang dari pengguna yg minta titip. Karena tidak selalu orang yang bepergian ke luar negeri itu berkantong tebal, dengan membelikan barang pesanan si penitip, ada komisi yang bisa diminta yang lumayan untuk menutup ongkos jalan-jalannya.

Ide ini brilliant menurut saya dan harusnya bisa menjadi potensial di masa depan. Walaupun saat ini jumlah traveller yang mendaftar belum begitu banyak, selanjutnya bisa menjadi semakin besar bila promosi nya gencar dilakukan. Toh juga membantu orang kan bisa mendapatkan pahala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun