Mohon tunggu...
Shafwan Syafiq
Shafwan Syafiq Mohon Tunggu... lainnya -

Pendekar tanpa tanding dari perguruan Bukit Lender

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Rindu

21 Juli 2013   14:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:15 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Teruntuk ibuku yang kurindu
Berkali-kali aku menyakitimu
Tapi engkau selalu ikhlas memaafkanku
Selalu memelukku dalam belai kasih sayangmu

Ibu
Aku disini menangis
Aku rindu padamu ibu
Maafkan aku anakmu

Yang selalu menyakitimu
Kini kau jauh di sana
Aku yang hidup di rantau orang
Selalu teringat padamu
Yang sering menangis
Karenaku
Karena kenakalanku
Karena keusilanku
Aku merindumu ibu
Bu...

Ingatkan waktu aku masih kecil dulu
Selalu bermanja-manja denganmu
Saat sakitku
Kau bahkan rela tak tidur demi aku
Menjagaku
Merawatku
Semalaman engkau berjaga demi aku
Sedangkan aku pulas dalam tidurku

Ibu
Aku ingin bersujud di kakimu
Sudah terlalu lama
Sejak aku meninggalkanmu
Tak pernah sekalipun kuberi kabar padamu
Engkau pasti menghawatirkanku
Doamu dapat kurasakan di dalam sanubariku
Di dalam setiap langkah kakiku
Di setiap hembusan nafasku
Sedangkan aku
Untuk sekedar mengingatmu
Aku bahkan nyaris tak pernah
Kini hanya satu yang kurasakan
Aku rindu padamu
Ibu
Maafkan aku anakmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun