"Well, tidak ada apa-apa. Aku pikir logikamu dapat berjalan dengan baik. Apakah kau tidak terpikir mengapa kau tidak mampu menemukan identitas asliku?"
Sekali lagi Jenderal Yusuf terbelalak hebat, ia pun menahan napasnya selama beberapa saat, syok dengan kenyataan yang berdiri di hadapannya. Pembunuh dari tahun 1998. Legenda tanpa nama yang siap melenyapkan manusia dari bumi maupun buku sejarah. "K-kau ... "
"Yak. Aku adalah adiknya. Subject 09 atau Subjek Sembilan," papar sang pria seraya mengarahkan moncong pistol ke kepala Jenderal Yusuf.
"T-TUNGGU--"
"KA-BLAM! KA-BLAM! KA-BLAM!"
Sang pria yang ternyata bernama Subject 09 itu pun menarik pelatuk sebanyak tiga kali. Kepala sang jenderal sontak hancur dihantam oleh timah panas berdiameter 11,43mm. Otaknya pecah menjadi kepingan daging berselimut darah, kemudian menodai permukaan dinding dan ubin. Beberapa juga menempel di pakaian Subject 09. Benar-benar kematian yang brutal.
"Aku memang tidak tertarik membunuhmu, Jenderal. Tetapi kau tetap harus mati," imbuh Subject 09 seraya tertawa. Ia lantas terdiam, menghela napas panjang di lorong penuh darah tersebut. Ia buang pistolnya, lalu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.
"Aku tidak percaya kau melakukan ini, Subject 01. Kau benar-benar telah menjadi budak pemerintah, ya? Aku penasaran, apakah saudara-saudara yang lain juga menjadi budak sepertimu pasca Project SAKTI dibubarkan?" Sang pria berujar pada ketiadaan. "Meh, mungkin memang sudah saatnya orang-orang dari Project SAKTI dimatikan. let's kill each other, brother."
TO BE CONTINUED
--Subject 09 diperkirakan rilis setiap satu bulan sekali--