Mohon tunggu...
Rahmad Budiyanto
Rahmad Budiyanto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Selalu ingin menjadi manfaat untuk orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Masyarakat Kita Masih Perlu Dididik

4 November 2014   16:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:43 2
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Perkembangan jaman sangat erat hubungannya dengan kemajuan pola fikir masyarakat dalam suatu bangsa. Jika perkembangan jaman tidak dibarengi oleh kemajuan pola fikir dari masyarakatnya, maka dapat menimbulkan Chaos dimana-mana. Hanya karena suatu isu yang belum tentu kebenaran, dapat menjadi pemantik munculnya suatu masalah. Karena masyarakat dengan pemikiran yang jadul akan cenderung lebih reaktif dibanding proaktif menanggapi isu-isu tersebut. Sehingga, untuk mengimbangi perkembangan jaman tersebut diperlukan pendidikan karakter (red : pola fikir) yang sifatnya kontinyu agar setiap generasi mendapatkan bekal yang pas untuk menyongsong perkembangan jaman tersebut.

Pendidikan yang bersifat kontinyu tidak hanya diberikan oleh kaum akademisi, tetapi berlaku untuk semua elemen di negara ini. Baik dari lingkungan keluarga, masyarakat dan negara atau pemerintahan. Semua diberikan secara bertingkat sesuai dengan perannya masing-masing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Meskipun banyak orang yang menyadari akan pentingnya pendidikan, tetapi pelaksanaannya masih sangat minim sekali. Terbukti dengan adanya fenomena-fenomena di masyarakat yang masih menunjukan belum majunya pola fikirnya. Kita lihat beberapa kasus berikut ini.

Kasus kenaikan harga BBM yang selalu ditolak. Mengapa demikian?? Karena BBM merupakan kebutuhan paling pokok di jaman serba maju ini, tanpa adanya BBM seolah-olah kehidupan akan terasa sangat sulit. Hal itu memang benar adanya, kita sudah sangat bergantung sekali dengan BBM, Semua fasilitas yang kita gunakan sekarang pasti ada hubungannya dengan BBM. Kendaraan yang kita pakai sehari-hari, Alat transportasi umum, biaya angkut barang, semua sangat butuh asupan BBM. Jika harga BBM naek otomatis semua barang pasti naek. Mereka berfikir, dengan kenaikan harga tersebut, mereka akan sulit mendapat barang-barang yang mereka inginkan. Jika dilihat dari sisi positifnya, Kenaikan harga BBM itu bagus untuk perkembangan mental bangsa ini, dengan itu masing-masing individu bisa mengontrol keuangannya dengan baik. Mana yang perlu dan tidak perlu untuk dibeli, sehingga dapat menghindari perilaku konsumtif masyarakat. Itu baru satu. Masih ada lagi. Jika harga BBM naik, masyarakat akan berfikir ulang untuk menambah kepemilikan atas kendaraan mereka dan mugkin akan berfikir dua kali untuk menggunakan kendaraan pribadi jika keluar rumah, sehingga kepadatan dan kemacetan di jalan bisa berkurang. Sudah ada dua. Selanjutnya, kita bisa lepas dari ketergantungan terhadap kemudahan-kemudahan dari alat-alat yang menggunakan BBM yang membuat manusia cenderung kehilangan sisi humanisnya dan cenderung selfish. Dan masih banyak lagi.

Contoh kedua, Pembebasan atau pembelaan terhadap masyarakat yang bersalah. Kasus pelecehan terhadapa presiden jokowi oleh tukang sate yang sedang hot akhir-akhir ini harusnya bisa menjadi pelajaran berharga untuk masyarakat agar lebih beretika ketika menggunakan media sebagai sarana mengungkapkan aspirasi atau uneg-unegnya. Orang salah ya seharusnya diberikan peringatan atau kalo memang sudah keterlaluan diberikan hukuman yang setimpal, bukan malah didukung bahkan diberikan bantuan. Hal itu adalah perbuatan yang tidak mendidik bagi perkembangan mental masyarakat kita. Adalagi fenomena cyber war oleh para netizen terkait plipres kemaren, dan kejadian-kejadian lain yang sangat tidak menunjukan kesiapan mental masyarakat kita menghadapi perkembangan jaman.

Tantangan terberat bangsa ini adalah bagaimana memajukan pendidikan karakter bagi masyarakatnya sehingga pola fikir yang maju bisa dimiliki semua lapisan masyarakat di negara ini. Adapun tahapan-tahapan dalam pendidikan karakter yaitu pemberian pemahaman atau pengertian, pemberian peringatan dan yang terkahir adalah pemberian hukuman. Semua itu harus dijalankan secara bersama-sama. Jika memang sudah keterlaluan, hukuman adalah hal yang pas untuk diberikan tentungan setelah diberi hukuman, diarahkan dengan sebaik-baiknya agar tidak mengulangi kesalahan yang sama dikemudian hari. Ayoo kita berperak aktif dalam pendidikan mental masyarakat dengan mengeluarkan komentar, postingan, atau tulisan yang positif agar layak untuk dikonsumsi semua kalangan.

_DedikasikuUntukmuNegri by Kortiyarsha_

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun