Mohon tunggu...
Rahmad Budiyanto
Rahmad Budiyanto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Selalu ingin menjadi manfaat untuk orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Nikmat yang Lebih Besar di Atas Sehat dan Iman

23 Juli 2015   08:53 Diperbarui: 23 Juli 2015   09:32 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbicara tentang nikmat tentunya banyak sekali hal yang dapat kita syukuri. Mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, mulai dari kita lahir sampai hari ini, mulai dari ujung timur sampai barat, Jika kita pandai melihat dengan hati kita tentunya kita bakal menemukan banyak hal yang pantas kita syukuri. Beda cerita jika kita melihatnya dengan nafsu, maka kita hanya akan selalu melihat kekurangan-kekurangan yang terlintas, sehingga kita jauh dari rasa syukur.

Coba perhatikan, dari bagian tubuh kita. Apakah ada sesuatu yang kurang?? Kepala, kaki, badan semua lengkap. Meskipun sebagian ada orang ada yang kekurangan anggota badan tetap kita masih harus selalu bersyukur. Kenapa??

Coba perhatikan dari kita lahir. Bisakah kita membayangkan seandainya kita terlahir di daerah rwan konflik seperti di Afganistan, Irak, Suriah?? Kita tumbuh dan besar di negara yang besar. Negara yang sangat kaya. Meskipun sebagian dari kita tidak dapat menimati kekayaan di negeri ini, tetapi kita tetap wajib bersyukur. Kenapa??

Coba perhatikan keluarga kita, Bisakah dibayangkan seandainya kita tumbuh kembang tanpa keluarga kita?? Keluarga yang penuh kasih sayang, membesarkan dengan penuh perhatian, mengajarkan arti Ketuhanan. Meskipun masih banyak orang yang tumbuh dalam lingkungan yatim piatu, tumbuh dijalanan yang tidak mengenal Tuhan, tumbuh dalam kekurangan, tapi kita tetap harus bersyukur. Kenapa??

Jawabannya,

Jika Anda membaca ini dalam keadaan masih Sehat, bersyukurlah.. Karena banyak orang terbaring dirumah sakit, menderita sakit bertahun-tahun sehingga banyak dari kita yang tidak bisa merasakan indahnya hari ini. Udara yang segar, sengatan panas matahari, malam yang penuh bintang, Indah. Syukurilah.. Jika sebaliknya, masihkah perlu bersyukur?? Masih.. Kenapa??

Jika Anda membca ini dalam keadaan penuh iman, bersyukurlah.. Karena banyak dari kita beragama, tetapi tidak beriman dengan sepenuhnya. Meyakini tapi tidak mengamalkan atau sebaliknya, mengamalkan tetapi tidak meyakini. Sehingga hidup mereka selalu merasa kekurangan, karena nafsulah yang mengendalikan mereka. Tanpa keimanan, kita tidak akan pernah menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya. Jika anda belum menemukan keimanan yang membawa pada kebahagiaan yang sesungguhnya, masihkah perlu bersyukur?? masih, Kenapa??

Jawaban dari dua hal pertanyaan terakhir diatas adalah Hari ini. Tanpa hari ini, apalah arti kesehatan dan iman kita. Tuhan memberikan hari ini untuk memberikan kita kesempatan memperbaiki diri. Memberbaiki rejeki kita, memberbaiki kesehatan kita, memperbaiki polo kehidupan kita, memperbaiki iman kita. Kesempatan hari ini adalah nikmat paling besar dari Tuhan YME. Hari ini adalah kesempatan. Kesempatan adalah peluang. Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika bukan dia sendiri yang merubahnya. Begitulah janji Tuhan. Jika sikapmu terhadap hari ini kamu gunakan untuk memperbaiki, insyaalloh kekurangan-kekurangan yang Anda temui akan segera tercukupi.

Jadi, Nikmat mana lagi yang kalian dustakan??

 

Semoga bermanfaat,

 

- Sumber gambar : muslim.or.id

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun