Mohon tunggu...
Rahmad Budiyanto
Rahmad Budiyanto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Selalu ingin menjadi manfaat untuk orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saya Ragu dengan Jokowi

4 Desember 2014   17:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:04 2
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dibalik hiruk pikuk lalu lintas timeline di beberapa akun media sosial saya, masih banyak sekali koemntar komentar negatif menanggapi polah tingkah Pak Jokowi. Seolah-olah hal itu sudah menjadi makan pokok dari setiap pengguna media sosial. Ada yang kurang jika tidak iku berkomentar dengan aksi - aksi yang dilakukan oleh Bapak tiga anak ini. Semua seolah-olah menjadi lebih menarik jika ada bumbu Jokowi didalam psotingan tersebut.

Jokowi sudah menjadi bagian dari perjalanan hidup saya sejak tahun 2005 saat beliau mencalonkan diri menjadi Walikota Solo. Dengan muka yg pas-pasan, badan kurus, kulit gelap dan tidak bersih, wajah beliau banyak sekali terpampang dispanduk-spanduk sepanjang jalan kota Solo. Tidak hanya dijalan-jalan utama, tetapi di gang-gang kecilpun terpampang wajah beliau sebagai Calon walikota Solo. Hampir setiap hari saya melihat wajah Beliau lewat spanduk jalanan setiap sy berangkat ke sekolah. Setiap melihat spanduk bergambar Beliau, dalam hati saya berbisik "Ni orang modalnya apa ya, kok berani nyalon" sambil ketawa dalam hati. Tak ada ketertarikan sama sekali untuk mengetahui lebih lanjut tentang latar belakang orang yang terpampang dalam spanduk itu.

Betapa kagetnya saya, ternyata Beliau menang dalam Pemilu tersebut. Dalam hati saya ikut berontak " Bisa apa ini orang?? paling bakal sama seperti pemimpin-pemimpin sebelumnya, tidak banyak yang bisa diingat dari hasil kerjanya setelah lengser". Satu periode berjalan, belum terlihat hasil kerja Beliau yang menonjol, ada beberapa yang berubah, yaitu di sistem birokrasi dan itu hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yg terlibat dalam birokrasi itu. Dan saya bukan bagian dari itu. Ketika periode kedua beliau terpilih lagi, seolah-olah solo mempunyai grafik perkembangan yg sangat luar biasa pesat. Luar Biasa. Ternyata periode pertama, beliau bekerja memperbaiki pondasi dari Kota Solo yang tidak bisa dilihat dengan mata. Ketika pondasinya sudah kuat, mau dibangun seperti apapun, bakal kokoh dan tidak gampang roboh. Itulah cara kerja Beliau. Kalem, tapi tepat!!

Sebelum mengenal Beliau, saya termasuk Golongan orang yang RAGU dengan kemampuan beliau, tetapi setelah melihat cara kerja dan csepak terjang Beliau, saya yakin Beliau adalah pemimpin yang baik dan Amanah. Mungkin dulu saya termasuk satu dari sekian banyak orang yang meragukan beliau, seperti beberapa orang yang juga meragu pada kemampuan beliau saat ini. Saya sudah belajar dari waktu, karena pemimpin yg baik itu tidak harus menonjol di awal, tapi apakah kinerjanya selama menjabat bisa diingat atau tidak. Semoga teman-teman yang masih ragu dengan beliau juga bisa belajar banyak dari pengalaman saya, dan keraguan-raguan tersebut tidak menjadikan bibit bendi (red : penyakit) dihati. Jika suatu saat Jokowi tidak amanah lagi, saya tidak menyesal sudah mendukung dan mengagumi beliau saat ini. Karena tidak ada yang bisa menjamin masa depan dan akan selamanya menjadi misteri. Banyak ustad yang sekarang jadi maling, dan banyak maling juga yang sekarang jadi ustadz. mari belajar bersama. Selamat beraktifitas!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun