Apa itu  menopause? Menopause merupakan suatu istilah yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat, berasal dari bahasa yunani yang berarti berhenti haid (apause in the menses) (Lannywati, 2009). Menopause merupakan peristiwa biologis yang terkait berhentinya reproduksi wanita sebagai konsekuensi dari proses penuaan fisiologis (Sylwia, et.al, 2014).
Menopause menandai akhir masa reproduksi seorang wanita dan biasanya terjadi pada wanita berusia antara 45 dan 55 tahun dengan usia rata – rata 51 tahun (Irianto, 2014). Berhentinya menstruasi disebabkan oleh berkurangnya sekresi hormon ovarium yang terjadi secara alami atau disebabkan oleh operasi, kemoterapi, atau radiasi (Elsayed & shokry, 2012).
Menopause adalah istilah kedokteran untuk berakhirnya periode menstruasi bagi seorang perempuan. Menstruasi merupakan proses alami sebagai bagian dari proses penuaan yang terjadi apabila indung telur berhenti memproduksi hormon, yaitu hormon estrogen. Akibatnya, kadar estrogen menurun sehingga mengakibatkan periode menstruasi berhenti.Â
Estrogen dikenal sebagai hormon wanita, karena memegang peranan penting dalam pertumbuhan sekunder tubuh seorang wanita. Rendahnya kadar estrogen berhubungan dengan berbagai gejala misalnya hot flushes, yaitu munculnya rasa panas dibagian tubuh diikuti perasaan berdebar – debar kemudian menggigil kedinginan. Gejala lain yang ditimbulkan antara lain, susah tidur, berkeringat dimalam hari, dan emosi yang tidak menentu (Muchtadi, 2011).
Tahap-tahap menopause
Tahap menopause dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu :
- Premenopause (klimakteriu). Pada fase ini seorang wanita akan mengalami kekacauan pola menstruasi, terjadi perubahan psikologis/ kejiwaan, terjadi perubahan fisik. Â Berlangsung selama antara 4- 5 tahun pada usia 48-55 tahun.
- Fase menopause . Terhentinya menstruasi. Perubahan dan keluhan psikologis dan fisik makin menonjol, berlangsung sekitar 3-4 tahun pada usia antara 56-60 tahun.
- Fase pascamenopause (senium). Terjadi pada usia diatas 60 – 65 tahun. Wanita beradaptasi terhadap perubahan psikologis dan fisik, keluhan makin berkurang.
Perubahan saat menopauseÂ
Perubahan yang terjadi saat menopause meliputi:
- Perubahan Organ Reproduksi. Akibat berhentinya haid, berbagai organ reproduksi akan mengalami perubahan.
- Perubahan Hormon. Sesuatu yang berlebihan atau kurang, tentu mengakibatkan timbulnya suatu reaksi pada kondisi menopause reaksi yang nyata adalah perubahan hormon estrogen yang menjadi berkurang. Meski perubahan terjadi juga pada hormon lainnya, seperti progesteron, tetapi perubahan yang mempengaruhi langsung kondisi fisik tubuh maupun organ reproduksi, juga psikis adalah perubahan hormon estrogen. Menurunnya kadar hormon ini menyebabkan  terjadi perubahan haid menjadi sedikit, jarang, bahkan siklus haidnya mulai terganggu, hal ini disebabkan tidak tumbuhnya selaput lendir rahim akibat rendahnya hormon estrogen.
- Perubahan Fisik. Akibat perubahan organ reproduksi maupun hormon tubuh pada saat menopause mempengaruhi berbagai keadaan fisik tubuh seorang wanita, keadaan ini berupa keluhan ketidaknyamanan yang timbul dalam kehidupan sehari-hari.
- Perubahan Emosi. Selain fisik perubahan psikis juga sangat mempengaruhi kualitas hidup seorang wanita dalam menjalani masa menopause sangat tergantung pada masing-masing individu, pengaruh ini sangat tergantung pada pandangan masing-masing wanita terhadap menopause, termasuk pengetahuannya tentang menopause (Mulyani, 2013).
Kepustakaan:
Elsayed Eman & Shokry Eman. (2012). Menopausal symptoms and the quality of life among pre/post menopausal women from rural area in Zagazig City. Life Science Journal, 2012;Â 9(2);283-91.
Lannywati Ghani. (2009). Seluk Beluk Menopause. Media Penelit. Dan Pengembang. Kesehat. Volume XIX Nomor 4
Muchtadi, Deddy. (2011). Gizi Anti Penuaan Dini. Bandung: Alfabeta.
Mulyani, N, S. (2013). Menopause Akhir Siklus Menstruasi Pada Wanita Di Usia  Pertengahan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Sylwia Wieder-Huszla, Małgorzata Szkup, Anna Jurczak, Agnieszka Samochowiec , Jerzy Samochowiec , Marzanna Stanisławska , Iwona Rotter , Beata Karakiewicz  and Elżbieta Grochans . (2014). Effects of Socio-Demographic, Personality and Medical Factors on Quality of Life of Postmenopausal Women Int. J. Environ. Res. Public Health 2014, 11