Mohon tunggu...
Kornelis Ruben Bobo
Kornelis Ruben Bobo Mohon Tunggu... Dosen - Pendeta dan Dosen

Olahraga: Bola Kaki, Volly, Futsal, Badminton, Traveling, Makan, Berkunjung

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Khotbah Inspiratif Part2: Mengapa Kita Harus Berhati Misi?

2 Juni 2024   19:00 Diperbarui: 2 Juni 2024   19:03 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang sedang menengadah ke atas. sumber gambar: (unsplash.com/gifthabeshaw)

Berhati misi atau tidak bukan karen kita beragama atau tidak.  Tetapi  karena kita menyadari bahwa kita adalah ciptaan Allah yang Maha Esa, yang telah diberikan makanan yang berbiji.  Nilai ini harus ditanamkan kepada setiap generasi.

Itulah pernyataan penutup di artikel saya sebelumnya bertajuk, "Mengapa Kita Harus Berhati Misi?  Sebuah Khotbah Inspiratif."  Di artikel ini, saya menyebutkan bahwa terdapat dua alasan mengapat kita harus berhati misi. 

Alasan yang pertama saya telah membahas di artikel tersebut.  Oleh karena itu, artikel kali ini saya akan membahas alasan yang kedua, mengapa kita harus berhati misi?  Semoga terinspirasi. 

Alasan yang kedua mengapa kita harus berhati misi adalah 

 

KARENA PERNYATAAN TUHAN YESUS SENDIRI AGAR KITA MENOLONG ORANG YANG PAPAH. 

Markus 14:7 (Bdk. Matius 26:11; Yohanes 12:8).

"Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, dan kamu dapat menolong mereka, bilamana kamu menghendakinya, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu."

Perikop ini bicara tentang sebuah kisah di mana Yesus diurapi oleh Maria dengan minyak Narwastu di Betsaida.  Salah satu murid Yesus bernama Yudas Iskariot menilai tindakan Maria itu adalah tindakan yang tidak tepat sasaran. 

Daripada meminyaki kaki Yesus lebih baik minyak itu dijual dan hasilnya bisa diberikan kepada orang-orang miskin.  Waw.. sepintas membaca perkataan Yudas itu sangat patut diapresiasi dan sangat mulia.  

Namun, Yohanes 12:6 mencatat bahwa ada niat buruk di balik perkataan Yudas Iskariot tersebut.  Yudas Iskariot berniatnya untuk mengkorupsi uang hasil penjualan dari minyak Narwastu itu. 

Yang menarik, jawaban Yesus sangat patut dicontohi, ibarat satu kali dayung, dua tiga pulau terlewati. 

  • Pertama, jawaban Yesus (Markus 14:7), secara tidak langsung ingin menegor Yudas agar ia bertobat dan kalau pun ia mempunyai uang, ia dapat  mengalokasikan khusus untuk menolong orang-orang miskin. 
  • Kedua, pesan kepada semua murid dan kepada kita manusia jaman now, agar kita pun menolong orang yang papah. 

Secara tidak langsung, Yesus ingi mengatakan bahwa sesungguhnya, kalau ada orang miskin di sekitar kita, maka sebenarnya yang paling bertangunggjawab bukan orang yang jauh-jauh, tapi kita yang berada di sekitarnya-lah yang menolong mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun