Saking segar dan ademnya udara tersebut, kadang ketika kami ingin menidurkan anak, tetapi mereka belum bisa tidur padahal matanya sudah mulai ngantuk. Â Akhirnya, kami harus mutar-mutar di komplek dengan motor, pelan-pelan mengemudikan motor. Â Sembari kedua anak kami mendapatkan udara dan angin sepoi-sepoi. Â Dalam hitungan beberapa menit, kedua bisa tidur. Â Setelah terlihat mereka sudah tidur, kami kembali ke rumah dan membaringkan mereka di tempat tidur.Â
Sungguh suatu pengalaman yang sangat berkesan bagi saya dan istri saat kami sekeluarga pindah di Salatiga. Â Doa kami, kiranya kota Salatiga semakin diberkati Allah dengan kesejahteraan, kedamaian dan kerukunan. Â Melalui setiap pemimpin diberikan hikmat dan marifat dalam mengayomi seluruh masyarakat yang tinggal di Kota Salatiga. Â Demikian juga dengan masyakarat agar terus berkontribusi positif bagi terjaganya kota Salatiga, sebagai salah satu kota paling toleran di Indonesia. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H