Mohon tunggu...
Kornelis Ruben Bobo
Kornelis Ruben Bobo Mohon Tunggu... Dosen - Pendeta dan Dosen

Olahraga: Bola Kaki, Volly, Futsal, Badminton, Traveling, Makan, Berkunjung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

5 Fungsi Laki-Laki: Persiapan Menjadi Ayah, Wanita Perlu Tahu! (Part2)

20 April 2024   22:48 Diperbarui: 21 April 2024   12:45 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Bayi dan ayah. (Sumber: StockSnap/Pixabay via kompas.com)

Sebagai laki-laki sekaligus ayah, maka ia perlu mengajarkan nilai-nilai hidup yang bersumber dari Hukum Allah.  Ia pun sangat berperan untuk kestabilan kerohanian keluarga.  Lagian kalau kita cermati, kata dasar dari kata Imamat adalah Imam, bukan Mama, juga bukan Mamat. Heheheeee!  

Ilustrasi mau ikut Ibadah Sekolah Minggu, GSJA Horeb, Salatiga sumber gambar: dokpri/(Vilen)
Ilustrasi mau ikut Ibadah Sekolah Minggu, GSJA Horeb, Salatiga sumber gambar: dokpri/(Vilen)

Ayub adalah salah satu teladan bagi para laki-laki dan ayah masa kini. Disebutkan bahwa "Setiap kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub memanggil mereka, dan menguduskan  mereka; keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Ayub, lalu mempersembahkan korban bakaran  sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab pikirnya: "Mungkin anak-anakku  sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah  di dalam hati." Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa" (Ayub 1:5).

Sampai di sini kita akhirnya mengerti, bahwa seorang laki-laki apalagi ketika ia menjadi seorang ayah mempunyai peran yang sangat vital.  Khusus bagi Anda laki-laki yang belum menikah, artikel ini menjadi kabar baik bagi Anda untuk mempersiapkan diri dengan tepat. 

Bagi Anda laki-laki yang sudah menikah seperti saya juga, mari kita belajar, berjuang dengan apa yang benar menurut fungsi kita selama ini.  Namun, jika kita gagal salah satu atau beberapa fungsi ini atau kurang maksimal, maka mari ambil waktu untuk evaluasi diri.  Mungkinkah kita di posisi seperti Umat Israel dahulu yang kemudian ditegur oleh Nabi Hagai. 

1:5. "Oleh sebab itu, beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah  keadaanmu! 1:6.  Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang! 1:7. Beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah  keadaanmu!" (Hagai 1:5-7).

Dalam konteks kitab Hagai, pasca pembuangan dari Babel, Israel kembali ke Yerusalem.  Tujuan utamanya adalah membangun kembali Bait Allah.  Namun, mereka justru sibuk mengurus diri mereka sendiri dan mengabaikan Rumah Tuhan.  Itu sebabnya, Nabi Hagai menegur mereka, "Perhatikan keadaanmu!"  

Suatu refleksi bagi kita, coba perhatikan apa yang menjadi prioritas kita selama ini?  Sebagai laki-laki, betul kita punya tanggungjawab sebagai Provider sehingga kita bekerja keras.  Betul kita sebagai Protector yang memberikan kenyamanan bagi keluarga.  Namun, jangan lupakan Allah yang menciptakan dan memberikan kita kemampuan dan ruang untuk bekerja dan berperan. 

Kelima fungsi ini bisa maksimal dan seimbang, jika kita mengerti prioritas utama dalam hidup kita, yakni Allah.  Niscaya, Allah akan memberikan kita hikmat dalam mengelola hidup.  Allah akan memberikan kita kesehatan dalam bekerja; bahkan memberkati kita dalam kecukupan dan kelimpahan yang beralasan.

Bagi Anda sebagai wanita atau Ibu, jangan mengintimidasi pasanganmu, ketika salah satu atau beberapa bahkan kelima fungsi di atas tidak berjalan semestinya. 

Jika masih dalam proses pacaran, tetapi benar-benar saling mencintai, maka dukunglah laki-laki, pasanganmu. Jika sudah menikah bersamanya secara sah, belajar saling menerima, tundukkan diri pada Firman, lakukan konseling kepada orang yang tepat, jika ada fungsi-fungsi yang tidak berjalan dengan tepat.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun