Wonogiri - Candi Mas Pasiraman atau yang sering dikenal dengan Candi Pesing ini bertempat di Kecamatan Jatisrono, Wonogiri. Lebih tepatnya berada di utara terminal bus Jatisrono atau pasar Jatirono.
Juru kunci Candi Mas Pasiraman Ambarini mengatakan, candi ini merupakan bukti jejak perjuangan dari Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa yang pernah berada di Kecamatan Jatisrono.
Sejarah singkatnya Candi Mas Pasiraman didirikan pada tahun 1828 oleh Raden Mas Said. Pada masa itu Indonesia masih berada pada kedudukan penjajahan Belanda. Raden Mas Said berjuang menghimpun pasukan ke wilayah Wonogiri Timur hingga sampai di Jatisrono, lalu Slogohimo, dan Purwantoro.
"Dulu sebelah barat candi adalah markas Belanda, makanya bangunannya seperti bangunan jaman Belanda. Raden Mas Said menyerang Belanda ketika malam hari," tutur Ambarwati.
Waktu itu, Raden Mas Said sibuk mengusir para penjajah Belanda dari Jatisorono, juga sibuk melakukan pengitaian terhadap pos-pos belanda. Hingga Raden Mas Said belum mandi dalam beberapa hari.
Ketika Raden Mas Said ingin mandi, sayangnya tidak ada air. Lalu memerintahkan dua anak buahnya untuk menemukan air. Pembuatan Candi Mas Pasiraman diawasi oleh para demang-demang yang ahli dibidangnya. Pada stupa atas candi tertulis Haryo Utomo tahun pembuatan 1828 M. Kenapa di sebut Candi Mas Pasiraman? Karena candi tersebut digunakan untuk tempat pemandian oleh Raden Mas Said kala itu.
Candi Mas Pasiraman juga dikenal dengan sebutan Candi Pesing, sebabnya dulu candi ini digunakan oleh orang yang buang air sembarangan sehingga berbau pesing. Tatapi semenjak Ambarwati mengelola tempat ini, tidak ada lagi yang berani buang air sembarangan.
Candi ini konon bisa menyembuhkan berbagai penyakit, ketika orang tersebut dibawa ke candi ini maka akan sembuh total. Bukan hanya berlaku untuk orang-orang sekitar tetapi juga orang-orang dari luar daerah.
Candi Mas Pasiraman merupakan saksi bisu perjuangan Raden Mas Said ketika bergerilya melawan penjajah Belanda di tanah air.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H