[caption id="attachment_404666" align="aligncenter" width="430" caption="Dok pribadi"][/caption]
Palembang, Penrem 044/Gapo
Danrem 044/Gapo Kolonel Inf Suko Basuki mendampingi Pangdam II/Sriwijaya beserta rombongan bersama para petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani Karya Tani dan Kelompok Tani Cemara Jaya, Desa Upang Cemara, Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Musi Banyuasin (MUBA) Provinsi Sumsel melaksanakan Panen raya padi Impara ceherang, Impari Ciliwung seluas 1.500 hektar dengan hasil rata-rata tiap hektarnya 8 Ton gabah.
Menurut Sutaji Ketua Kelompok Tani Karya Tani, Desa Upang Cemara, Kecamatan Muara Telang, menyampaikan bahwa keberadaan Babinsa Desa Upang Cemarang sebagai pendampingan petani bersama dengan PPL serta UPTD sangat aktif memberikan penyuluhan, bimbingan dan pembinaan bahkan setiap harinya Babinsa turun ke sawah membantu para petani mengolah sawah. Maka hasilnya dapat kita rasakan bersama dalam 1 hektar sawah menghasilkan 8 ton gabah dibandingkan dengan panen sebelumnya yang hanya mendapat di bawah 8 ton/Hektarnya. Hal ini bila terus dibina akan dapat mencapai swasembada pangan yang dicanangkan oleh Presiden RI Jokowi bahwa Indonesia tiga tahun kedepan harus dapat swasembada pangan sendiri tanpa harus mengimpor dari negara luar.
Kendala yang dihadapi oleh para petani pada saat musim tanam dan panen adalah ketersediaan alat-alat traktor untuk membantu membajak sawah dan memanen padi sehingga waktu tanam dapat tepat waktu, hasil panen dapat cepat dipanen tanpa memerlukan pengerahan orang yang banyak dalam memanen serta ketersediaan pupuk yang masih terlambat saat masa tanam.
Harapan dari para Kelompok Tani kepada Pemerintah agar diberikan bantuan traktor untuk membajak dan traktor untuk memanen, selama ini para petani hanya bisa panen setahun sekali dengan menggunakan peralatan yang sederhana, pengairan yang seadanya serta menggunakan tenaga manusia yang cukup banyak sedangkan lahan sawah yang diolah sangat luas.
Ketersediaan pupuk yang dibutuhkan oleh para petani harus tepat waktu, tepat sasaran, tepat penggunaannya, tepat jumlahnya, dan tepat harganya.
Para petani selama ini dalam mengolah sawah dan memanen padi tersebut dengan menyewa alat traktor dari daerah Lampung dengan harga sewa yang cukup mahal, alangkah baiknya bila Pemeritah memberikan perhatian dengan memberi bantuan traktor kepada para petani seperti para petani didaerah lain yang telah mendapat bantuan traktor, sehingga pengolahan sawah dapat lebih cepat dan hasil panen dapat 2 atau 3 kali panen dalam setahun disertai dengan perbaikan saluran irigasi sawah yang permanen. Diharapkan harga gabah saat musim panen dapat lebih stabil lagi, hal ini agar dapat mensejahterakan para petani beserta keluarganya dalam mengolah sawah dan ketersediaan pangan, dengan harga yang sesuai dan stabil maka kehidupan para petani dapat lebih sejahtera dan pekerjaan sebagai petani dapat berlangsung karena bila para petani beralih profesi ke pekerjaan yang lain dan lahan sawah dijadikan tempat perumahan atau bangunan maka lambat laun ketersediaan pangan kita semakin menipis dan kita harus impor dari luar negeri. Untuk itu kesejahteraan para petani beserta keluarganya harus diperhatikan oleh Pemereintah Daerah maupun Pemerintah Pusat.
Kegiatan panen padi ini dilaksanakan pada Minggu 22/3/2015 dihadiri Pangdam II/Sriwijaya, Danrem 044/Gapo, Aster Kasdam II/Sriwijaya, Dandim 0401/MUBA, Dandim 0402/OKI, Kasiter Korem 044/Gapo, Direktur Pasca panen, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumsel, Kepala Dinas Pertanian Kab. MUBA, para petanidan masyarakat setempat yang antusias dengan kegiatan panen perdana dan tanam padi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H