Palembang, Penrem 044/Gapo
Gerakan organisasi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia yang ramai dibicarakan dalam kurun waktu belakangan ini, memangbelum hadir secara resmi dan masih berbentuk paham atau gerakan, seperti dugaan melakukan perekrutan anggota dan ditemukannya sejumlah atribut ISIS di beberapa daerah seperti bendera, poster dan buku-buku ISIS. Namun kehadiran paham ISIS di Indonesia sejatinya tidak boleh dianggap remeh dan harus diantisipasi sejak dini. Belakangan bahkan keberadaan ISIS ditengarai memiliki hubungan dengan kelompok jaringan teroris Santoso di Poso.
Sebagaimana yang diberitakan sejumlah media massa, bahwa berdasarkan pemantauan aparat keamanan, wilayah Poso dijadikan sebagai arena kaderisasi dan pelatihan bagi anggota ISIS. Puluhan warga asing dari berbagai Negara juga diindikasikan sedang berada di Poso. Aparat keamanan telah berhasil menangkap 4 dari 7 orang warga Tiongkok yang diduga anggota ISIS berada di daerah Poso. Dari Poso inilah, pergerakanISIS diperkirakan menyebar ke sejumlah daerah di Indonesia, seperti Jawa, Sulawesi dan Kalimantan.
Keberadaan dan pergerakan ISIS di tanah air tentu harus diwaspadai dan diantisipasi. Aparat keamanan baik TNI maupun Polri harus bergerak cepat dan tidak boleh tinggal diam. Sebagai upaya pencegahan, TNI akan segeramenggelar latihan militer skala besar di wilayah Poso, Sulawesi Tengah untuk menghadapi gerakan ISIS dan kelompok teroris di wilayah tersebut.
Untuk mencegah berkembangnya paham ISIS di tanah air, seluruh jajaran TNI termasuk di wilayah Korem 044/Gapo juga terus meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan, serta melaksanakan langkah-langkah antisipasi dengan melakukan kerjasama dan koordinasi dengan Polri dan aparat terkait.
Korem 044/Gapo telah siap mengantisipasi segala kemungkinan dan berkomitmen untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat serta menjaga kondisi keamanan di wilayah Sumbagsel secara maksimal, termasuk dari ancaman ISIS dalam berbagai bentuknya. Korem 044/Gapo juga siap untuk membantu pihak kepolisian jika diminta untuk menangkap terduga anggota ISIS.
Bentuk kesiapan Korem 044/Gapodalam mengantisipasi dan menanggulangi aksi radikal ISIS, selain dengan melakukanmonitoring, cegah dini dan deteksi dini, juga silakukan dengan meningkatkan kemampuan dan keterampilan personel dan satuan dalam mengantisipasikemungkinan aksi teror yang dilancarkan kelompok ISIS ataupun teroris.
Namun satu hal yang harus dipahami bahwa dalam penanggulangan aksi radikal seperti ISIS / terorisme, Korem 044/Gapo tidakbisa bertindak secara sendiri.Satuan jajaran Korem 044/Gapo harus mampu bersinergi dengan aparat keamanan lainnya (TNI, AU, TNI AL, Polri, BAIS dan BIN) secara integral dan komprehensif serta melibatkan segenap komponen bangsa lainnya (masyarakat dan Pemda). Karena penanganan gerakan radikal seperti ISIS dan teroris mutlak memerlukan keterpaduan dan keterlibatan secara total dari seluruh elemen masyarakat, bukan berjalan sendiri-sendiri. Dengan adanya dukungan, keterpaduan dan koordinasi dalam mendeteksi gerakan ISIS ataupun berbagai ancaman teroris, tentu akan mudah diatasi dengan cepat.
Kita tentunya berharap agar gerakan radikal ISIS ataupun aksi-aksi terorismeyang sangat merugikan masyarakat, bangsa dan negara, tidak berkembang di Indonesia, termasuk di wilayah Sumbagsel.Seluruh elemen masyarakat diharapkan secara sadar berani melaporkan bila ada indikasi keberadaan gerakan ISIS / kelompok teroris yang mungkin berada dilingkungan tempat tinggalnya, dan bahkan harus berani untuk melawan dan menangkapnya.
Seluruh wilayah di Indonesia, termasuk di wilayah Sumsel harus steril dari paham ISIS. ISIS tidak boleh tumbuh dan berkembang di Indonesia. Tanggung jawab kita bersama untuk mewujudkan itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H