Bicara tentang pointilisme itu artinya berbicara tentang Georges Seurat. Apa itu pointilisme? Siapa itu Georges Seurat? Pointilisme ini adalah aliran seni yang adalah cabang dari aliran impressionisme. Sesuai dengan namanya, lukisan beraliran pointilisme ini dibuat dengan dengan cara membuat titik-titik kecil dengan menggunakan cat minyak atau akrilik di atas sebuah pola untuk membentuk sebuah gambar. Bapak dari pointilisme ini adalah Georges Seurat dan Paul Signac, yang melahirkan gaya melukis ini di tahun 1886. Tapi yang kemudian dianggap sebagai pelukis pointilisme paling terkenal adalah Georges Seurat, meskipun sebenarnya masih banyak pelukis lainnya yang menggunakan aliran ini, seperti Henri-Edmond Cross, Charles Angrand, John Roy, Maximilien Luce, Camille Pissarro, Théo van Rysselberghe, Chuck Close, Georges Lemmen. Bahkan Vincent van Gogh pun pernah beberapa melukis dengan gaya ini, dan pada perkembangannya, Andy Warhol dalam karya-karya awalnya juga adalah seorang pelukis pop-art beraliran pointilisme ini.
800px-A_Sunday_on_La_Grande_Jatte,_Georges_Seurat,_1884
Lukisan karya Georges Seurat yang paling terkenal adalah
“A Sunday Afternoon on the Island of La Grande Jatte” yang diselesaikannya selama 2 tahun pada sebuah musim panas di tahun 1884. Lukisan ini menggambarkan beberapa kelas sosial dalam masyarakat yang sedang melakukan berbagai kegiatan di sebuah taman. Saat ini, lukisan itu menjadi koleksi permanen dari Art Institute of Chicago. Lukisan ini lalu menjadi inspirasi bagi seorang musisi, Stephen Sondheim, untuk membuat pertunjukan musikan dengan judul
“Sunday in the Park with George”. Seurat percaya bahwa seorang pelukis dapat menggunakan warna untuk menciptakan harmoni dan emosi dalam seni, sama seperti seorang musisi menggunakan titik-titik nada untuk membentuk harmonisasi dalam sebuah lagu. Perasaan senang itu mempunyai warna-warna yang hangat dan dibuat dengan garis ke atas, perasaan yang tenang itu mempunyai perbandingan yang sama antara warna panas dan warna dingin dengan garis horizontal, sementara kesedihan itu diwakili oleh warna-warna yang gelap dan dingin dengan garis menurun.
4-Federico-Pietrella-Stamp
Lalu, masih adakah pelukis masa kini yang melukis dengan gaya ini? Tentu saja ada. Salah satunya adalah
Federico Pietrella. Bedanya, Pietrella menggunakan cap tanggal yang biasa digunakan oleh banyak perpustakaan. Dia selalu mengubah tanggal di cap itu sesuai dengan tanggal dia melukis. Waktu dalam lukisannya adalah subjek utama, seperti yang dikatakan oleh sang pelukisnya sendiri, “Bagiku, waktu adalah sesuatu yang misterius, sekaligus bagian yang paling penting dalam segala hal – termasuk kehidupan.”
article-2214151-15645EE5000005DC-949_964x406-3ec7c
Hidup manusia memang terdiri dari puluhan juta titik yang tidak kasat mata, dan titik-titik itu yang mewarnai kehidupan kita. Ada titik kesedihan, ada titik di mana kita harus bangkit dari keterpurukan, ada titik terang, ada titik perubahan, lalu juga ada titik perhentian. Dan semua titik-titik itu menciptakan lukisan yang berbeda-beda dalam setiap fragmen dalam kehidupan kita. Menariknya, titik itu tidak selalu berarti akhir, tapi juga bisa jadi awal dari sesuatu yang baru. Di titik mana sekarang kamu berada? Sumber gambar: Wikipedia
Shortlink: (click to copy)
Related posts:
- Ini Bukan Foto!
- Pelukis Maestro Indonesia pt.1
- Lukisan Hilang Pelukis Ternama yang Ditemukan
- Ketika Lukisan Menjadi Puisi
- Pemimpin Dunia yang Berdarah Seni
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Sosbud Selengkapnya