Kemarin siang saya lunch dengan beberapa teman SMA saya. Bukan reuni, hanya sekadar kumpul-kumpul saja. Salah satu dari mereka (yang sudah tidak saya temui bertahun-tahun) tiba-tiba “memamerkan” berat tubuhnya yang baru, yang katanya berhasil turun 8 kilogram selama satu bulan. Wow. Impressive.
Lalu berceritalah dia tentang apa saja yang dilarang oleh dokter dietnya, dan sepertinya hampir semua makanan dan minuman di dunia ini dilarang oleh si dokter. Teman-teman yang lain yang tadinya ingin mengikuti jejak si teman ini untuk menguruskan badan di dokter itu lalu mengurungkan niatnya untuk mengunjungi dokter yang sama, ketika teman yang “sukses langsing” tadi sampai pada kata “kopi”. Dia juga dilarang untuk minum kopi oleh dokter dietnya.
Teman yang duduk di sebelah saya bahkan mengatakan, “Gue mendingan gemuk deh daripada nggak boleh minum kopi.”
Teman yang duduk tepat di depan saya mengatakan, “Gue bisa mati kalo nggak ada kopi.”
Lalu teman yang di sebelahnya mengatakan, “Mana mungkin gue bisa kerja kalo nggak ngopi?”
Kesimpulannya, dari 5 orang, hanya 1 orang yang ikhlas untuk tidak minum kopi demi penampilan…
Teman-teman saya yang kecanduan kopi ini tidak sendiri. Sebuah survey yang diadakan oleh Méridien Hotels & Resorts pada International Coffee Day pada tanggal 29 September 2013 yang lalu membuktikan bahwa kebanyakan orang, khususnya travelers, mereka lebih memilih kopi dibandingkan dengan seks di pagi hari. Wah!
Bukan hanya itu, 78% di antara mereka mengatakan bahwa mereka lebih baik berhenti minum alkohol, keluar dari sosial media manapun, dan berhenti berhubungan seks selama setahun dibandingkan dengan minum kopi. Hampir mirip, 73% di antara orang-orang itu mengatakan bahwa mereka nggak berkeberatan untuk nggak bisa mengakses internet di kamar hotel daripada tidak mendapatkan secangkir kopi yang sempurna…
Survey itu melibatkan para pelancong dari 6 negara yang berbeda, termasuk India, Amerika Serikat, Cina, dan Arab Saudi. Yang paling ekstrim adalah, 60% dari para responden itu mengatakan bahwa mereka bahkan tidak dapat bercakap-cakap dengan orang lain tanpa kopi dan 22% dari mereka tidak dapat bangun dari ranjang, jika tidak minum kopi di pagi hari!
Hal lain yang menarik adalah hasil yang mengatakan bahwa kopi itu erat hubungannya dengan media sosial. 64% responden mengatakan mereka selalu mengakses media sosial saat ngopi, dan lebih dari setengah para responden mengatakan bahwa minuman yang biasa mereka posting di sosial media mereka saat traveling biasanya adalah kopi!
Lalu saya merenung. Bisa jadi teman saya yang ikhlas untuk tidak minum kopi agar dapat kurus itu punya alasan yang lebih kuat.
Kamu sendiri, apakah bisa hidup sehari tanpa kopi?
Artikel oleh: @Dear_Connie