Pernahkah kita yang dikaruniai Tuhan penglihatan yang sempurna memikirkan mereka yang nggak bisa melihat dengan mata mereka? Mereka yang harus membaca dengan huruf Braille, bagaimana mereka dapat mengenali bentuk? Menurut American Foundation for the Blind, lebih dari 236.000 orang di North Carolina kehilangan penglihatan. National Federation of the Blind melaporkan 700.000 orang anak di seluruh Amerika Serikat mengalami gangguan penglihatan, dan sebagian lagi benar-benar buta. Di Indonesia yang penduduknya jauh lebih banyak, tentunya juga banyak sekali orang yang melalui hari-harinya dalam kegelapan.
Warhol, da Vinci, Seurat bercerita melalui lukisan mereka, tapi sayangnya hanya yang dapat melihat dengan sempurna yang dapat menikmati karya mereka. Hal inilah yang menjadi inspirasi bagi Sally Barker, atau yang dikenal dengan namaSallyB, seorang pelukis yang berasal dari Hillsborough, untuk mendesain sistem warna yang dapat dikenali oleh mereka yang buta.
Ketika SallyB pensiun, awalnya dia berpikir dia ingin belajar bahasa Spanyol atau kursus piano. Dia sama sekali nggak memikirkan lukisan atau ingin melukis. Namun dia kemudian memikirkan sistem yang dapat memasangkan warna dengan tekstur. Sayangnya, nggak ada orang yang ingin menampung idenya, karena menurut mereka hal itu terlalu sulit. SallyB lalu mewujudkan idenya sendiri dengan mengumpulkan bahan-bahannya, seperti kain dan “melukis ulang” karya
Picasso,
Matisse, dan para pelukis lainnya. Karya
Seurat yang berjudul
“Sunday Afternoon” baru dapat diselesaikannya selama 2 tahun, dan karya lainnya biasanya selesai dalam waktu 6-9 bulan.
Karya ulang SallyB saat ini sedang dipamerkan di Orange County Campus of Durham Technical Community College. Berbeda dengan pameran lukisan lainnya, para pengunjung pameran diajak untuk mendekat dengan lukisan-lukisan itu dan merabanya dengan mata tertutup. Lukisan
“Mona Lisa” karya Leonardo da Vinci yang sudah berusia 600 tahun dan nggak bisa disentuh karena berada di balik lemari kaca anti peluru itu juga dibuat ulang oleh SallyB, dan tentu saja boleh disentuh oleh siapapun. Ini bukan pameran pertamanya. SallyB sudah mengadakan pameran di hampir seluruh negara bagian di Amerika Serikat dan juga dia pernah mengadakan pameran serupa sebanyak dua kali di Inggris. Hasil penjualan karya-karya Sally diperuntukkan untuk para tuna netra, dan kadang dia dan suaminya sendiri yang mengantarkan pesanan-pesanan lukisan itu dengan mobil ke para kolektor. Ada cinta untuk para tuna netra di setiap karya SallyB. Sumber gambar: newsobserver.com
Shortlink: (click to copy)
Related posts:
- Thanksgiving di Mata Seniman
- Melukiskan Cinta dengan Lukisan
- Berkarya dengan Apa yang Ada
- Silent Night di Mata Seniman
- Melukis dengan iPad dan iPhone
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Sosbud Selengkapnya