Seberapa besar kopi membantu produktivitas kamu dalam bekerja atau belajar? Seberapa banyak kamu membutuhkan kopi dalam sehari, terutama buat nemenin kalo lagi nungguin temen atau nongkrong sama temen? Bukan cuma kamu dan bukan cuma orang jaman sekarang yang begitu. Tokoh-tokoh penting jaman dulu juga banyak yang nggak pernah nggak melibatkan kopi barang seharipun di dalam hidup mereka. Kita tau siapa Ludwig van Beethoven kan? Komposer dan pianis besar dunia yang lahir di tahun 1770 dan meninggal di tahun 1827 ini lahir di Bonn, Jerman, lalu kemudian pindah ke Vienna di tahun 1792 untuk memperdalam musik dan tinggal di sana sampai meninggal. Di akhir hidupnya, Beethoven nyaris tuli. Dia berhenti tampil di depan publik, tapi terus menulis lagu. Dan kesemua lagu ciptaan Beethoven abadi sampai sekarang.
Beethoven adalah orang yang sangat detil dan teliti. Pagi harinya dibuka dengan secangkir kopi. Itu sarapannya. Dia ngebuat sendiri kopinya dengan penuh perhatian, dan dalam setiap cangkirnya jumlah biji kopinya harus tepat: 60 butir. Menurut Joakim Garff, orang yang menulis buku biografi tentang Beethoven, selain jumlah biji kopi, Beethoven juga menimbang jumlah gulanya sendiri dan ukurannya harus tepat, lalu dia menuangkannya ke dalam cangkirnya sampai penuh dengan hati-hati. Beethoven lalu meminumnya dalam sekali teguk. Kebayang nggak sih gimana seriusnya Beethoven dalam segala segi dalam kehidupannya? Hehehe… Lain Beethoven, lain Honoré de Balzac.
Balzac adalah seorang novelis dan penulis naskah drama asal Perancis. Dia lahir di tahun 1799 dan meninggal di tahun 1850. Balzac dianggap sebagai salah seorang pendiri paham realisme dalam kesusastraan Eropa, dan seumur hidupnya sering sakit-sakitan karena jadwal kerjanya yang terlalu ketat. Hubungan dengan keluarganya juga selalu dipenuhi dengan masalah keuangan. Intinya, hidupnya Balzac ini meskipun boleh dibilang sukses tapi banyak masalah yang membuat dia stres. Gaya hidupnya yang sangat ekstrim ini tentunya butuh dibantu sama kopi. Bayangin: dia biasa makan malam jam 6 sore, terus tidur. Jam 1 pagi, dia bangun untuk nulis selama 7 jan. Jam 8 pagi dia tidur lagi selama 90 menit, lalu dari 09:30 sampai jam 4 sore dia kerja lagi. Menurut perkiraan, jumlah kopi yang diminum kopi tiap hari kurang lebih 50 cangkir! Jadi nggak heran kalo akhirnya si Balzac ini akhirnya mati karena sakit jantung di usia 51 tahun. Bisa jadi karena kelebihan dosis kopi selama bertahun-tahun, sampe perutnya sering keram, kepalanya sering sakit, dan dia juga menderita tekanan darah tinggi. Lyman Frank Baum juga peminum kopi yang setia, tapi karena dirinya bisa naker jumlah kopi yang harus dia minum, dia bisa berumur panjang dan baru meninggal di usia 82 tahun. Baum adalah seorang penulis buku cerita anak-anak kelahiran Amerika Serikat, dan salah satu karyanya yang paling terkenal adalah The Wonderful Wizard of Oz.
Baum biasa bangun jam 8 pagi, dan sarapan pagi dengan porsi yang lengkap dan sehat. Setelah itu, dia minum 4-5 cangkir kopi pakai krim dan gula untuk memulai harinya. Segitu juga udah terlalu banyak sih sebetulnya, tapi dia pasti mengimbanginya dengan jam kerja yang wajar dan makanan teratur. Seorang ahli matematika asal Hungaria, Paul Erdős, juga cinta sama kopi sampai akhir hidupnya. Erdős hidup selama 83 tahun, dan dikenal sebagai pribadi yang nyentrik. Di usia 4 tahun, dia sudah mampu menghitung dalam kepalanya umur seseorang dalam satuan detik. Hehe. Sakti ya!
Erdős selalu minum espresso dan tablet yang berisi kafein. Menurutnya, “Ahli matematika adalah sebuah mesin yang dapat mengubah kopi menjadi teori.” Belajar dari pengalaman orang-orang hebat ini, kita harus hati-hati untuk nggak menjadikan kopi sebagai satu-satunya “bensin” yang menjalankan roda kreativitas kita. Kopi gunanya untuk memperlancar ide, bukan sebagai pengganti ide itu sendiri. Seperti kata Balzac, “Many people claim coffee inspires them, but, as everybody knows, coffee only makes boring people even more boring.” Gimana nih sama kamu apa kamu suka minum kopi tiap hari ? Salam Sruput! Selengkapnya baca di sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Humaniora Selengkapnya