Pernah membaca “Diary of a Wimpy Kid” nggak? Novel berilustrasi bergenre realistis satiris ini ditulis oleh Jeff Kinney, dan menceritakan kisah tentang seorang anak laki-laki yang bernama Greg Heffley dan masalah-masalah yang dihadapinya di sekolah.
“Diary of a Wimpy Kid” pertama kali muncul di FunBrain.com pada tahun 2004, dan dibaca lebih dari 20 juta kali. Pada tahun 2007, kisah ini kemudian dibukukan dan menjadi New York Times bestseller. Tiga tahun kemudian, buku kerena ini kemudian difilmkan dengan judul yang sama.
Bisa jadi “Diary of a Wimpy Kid” memang benar-benar cerita fiksi, atau mungkin juga pengalaman pribadi penulis sekaligus ilustratornya. Siapa yang tahu? Konon, menuangkan kisah keseharian hidup atau keluh kesah ke dalam sebuah jurnal juga dapat membuatmu tetap waras di dunia yang semakin gila ini. Nah, kali ini Kopling mau menceritakan beberapa orang ilustrator yang mempunyai buku harian yang isinya cukup menarik!
Ellen Forney
Ellen Forney (sumber: comicrelated.com)
Ellen adalah seorang kartunis yang juga merangkap sebagai seorang guru dan tinggal di Seattle, Washington. Karya-karyanya sudah banyak yang diterbitkan oleh Fantagraphics Books dan The Strangers, juga beberapa penerbit lainnya. Saat ini Ellen masih mengajar di Cornish College of the Arts.
Ellen Forney mengarsipkan hari-harinya sebagai seorang perempuan, ilustrator, dan guru yang mengidap gangguan bipolar melalui ilustrasi dan komik. Karakternya sangat berani dan sensual. Pada tahun 2007 bukunya yang berjudul “I Love Led Zeppelin” masuk ke dalam nominasi penghargaan bergengsi “Eisner Award” sebagai Best Reality-Based Comic. Dirinya juga membuat sebuah autobiography (yang berbentuk komik juga, tentunya) dengan judul “I Was Seven un 1975″ di tahun 2001. Buku terakhirnya adalah sebuah memoir yang berjudul “Marbles” Mania, Depression, Michelangelo, dan Me” dan diterbitkan oleh Penguin Books pada tahun 2012.
Beberapa isi jurnal Ellen (sumber: marblesbyellenforney.com dan girlslikecomics.com)
Seperti yang dikatakan oleh Ellen sendiri, nggak lama setelah ulang tahunnya yang ke-30, Ellen didiagnosa dengan gangguan bipolar. Karena takut gangguan kejiwaan ini dan pengobatan yang dijalaninya akan mematikan kreativitasnya, dia mulai berjuang untuk mempertahankan passion dan kreativitasnya. Lalu dia menemukan bahwa banyak seniman yang juga adalah penderita bipolar, antara lain Vincent van Gogh, Georgia O’Keeffe, William Styron, and Sylvia Plath. Dirinya pun lalu bertanya-tanya: “Apakah ada hubungannya antara kreativitas dan gangguan kejiwaan? Apakah bipolar itu suatu kutukan atau malah berkah?”
Website: ellenforney.com