Mohon tunggu...
Agung Prasetyo
Agung Prasetyo Mohon Tunggu... -

penikmat kopi hitam yang suka bola

Selanjutnya

Tutup

Politik

KPK dan DPR Jangan Lebay....

28 Juni 2012   11:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:27 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pro-kontra pembangunan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus bergulir dan seakan-akan menjadi perhatian utama publik saat ini.

Menurut Sekretaris Jenderal Suluh Nusantara, Dahroni Agung Prasetyo, wacana pembangunan gedung baru KPK ini harus menjadi catatan bagi kedua lembaga, baik DPR maupun KPK. DPR harus semakin introspeksi untuk terus memperbaiki diri, termasuk memperbaiki kinerja dan juga menghindari praktek korupsi. Persepsi publik bahwa DPR adalah  lembaga terkorup sudah sangat melekat, dan harus mulai dikikis bukan hanya dengan wacana tapi juga bukti yang nyata.

"Soal kinerja, DPR masih memiliki banyak utang prolegnas yang belum dibikin kerana lebih konsen mengurus hal-hal yang tidak substansial," kata Agung kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Kamis, 28/6).

Di sisi lain, lanjut Agung, KPK juga harus introspeksi. KPK adalah lembaga ad-hoc yang tidak perlu memiliki banyak pegawai sehingga alasan permintaan pembangunan gedung karena over-kapasitas sangat berlebihan. KPK juga seharusnya memenuhi janji untuk membongkar dan menuntaskan kasus-kasus besar, terutama kasus yang diduga melibatkan lingkaran dalam Istana.

"Bila tidak memenuhi janji yang terlanjur diucapkan, bisa-bisa anggapan sebagian orang bahwa pembangunan gedung baru ini adalah pengalihan isu dari ketidakmampuan KPK mengungakap kasus besar menemukan relevansinya," demikian Agung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun