Mohon tunggu...
Yudho Sasongko
Yudho Sasongko Mohon Tunggu... Freelancer - UN volunteers, Writer, Runner, Mountaineer

narahubung: https://linkfly.to/yudhosasongko

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Fiksi Ramadan: Hilal Telah Tampak, Aisyah!

23 Mei 2020   06:51 Diperbarui: 23 Mei 2020   09:22 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peralatan masak berdentingan keluar dari pembungkusnya. Mereka siap membuat kudapan berbuka ala kadarnya.  Puncak bayangan yang sunyi kini sedikit riuh oleh mereka. Api unggun telah menyala anggun, dan panci-panci mulai terpanggang di atas api. 

Tiba-tiba Aisyah tersentak berdiri mendekati jilatan api unggun yang mulai menari rendah yang telah dibangun oleh Ahmad. Sepertinya Aisyah mulai kedinginan dan ingin hangatkan tubuhnya.

"Infokan koordinat posisi kita ke pos pantau pendakian!" perintah Ahmad. Sepertinya dia adalah ketua tim.
"Siap!!" sigap Aisyah sambil menyambar handy talky jadul besutan negeri Paman Sam itu

Kemudian Aisyah sibuk dengan alat komunikasinya.

 "Aisyah, masuk! koordinat 737'21.2"S 11237'02.3"E. Cuaca cerah, ganti," lapor Aisyah ke base camp Sapala di Pondok Pesantren mereka. Kemudian terdengar balasan dari alat komunikasi itu. 

"Nah, inilah fungsi pengamatan hilal dengan rukyat," jelas Ahmad membuka pembicaraan sambil berkudap buka puasa.
"Jadi, lengkap, ya? Ilmu-ilmu falak akan gemilang berdampingan dengan ilmu optik?" tanya Zulfikar
"Benar!" jawab Ahmad.

Para santri pecinta alam pesantren itu telah berhasil mengamalkan ilmu rukyat atau aktivitas mengamati visibilitas hilal atau penampakan bulan sabit yang terlihat pertama kali setelah terjadinya ijtimak (konjungsi). 

Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang atau dengan alat bantu optik seperti teleskop. Pengamatan untuk menentukan 1 Syawal ini dilakukan setelah Matahari terbenam.

"Bagaimana dengan ilmu hisab untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriyah?" tanya Aisyah. Dia satu-satunya anggota Sapala putri yang bersikeras mengikuti ekspedisi hilal itu.
"Intinya sama. Namun cenderung mengandalkan hitungan," jawab Ahmad.
"Yang terpenting jangan sampai terpecah belah dan ricuh dengan perbedaan penetapan 1 Syawal. Mereka punya cara dan dalil masing-masing," tambah Aisyah.
"Setuju!" Aklamasi mereka serempak. 

Memang, telah sering terjadi perbedaan itu. Karena pada dasarnya wujudul hilal (terbentuknya hilal) dan imkannur rukyat (kemungkinan terlihatnya hilal), keduanya bisa menjadi acuan dan sumber penetapan awal 1 Syawal. 

Dalam kalender Hijriyah, sebuah hari diawali sejak terbenamnya matahari waktu setempat, bukan saat tengah malam. Sementara penentuan awal bulan (kalender) tergantung pada penampakan (visibilitas) bulan. Karena itu, satu bulan kalender Hijriyah dapat berumur 29 atau 30 hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun