Siapakah Teman Ahok?, apakah mereka merupakan kumpulan orang2 idealis yang dengan tanpa mengharapkan imbalan materi ingin mencalonkan Ahok menjadi Gubernur Jakarta dari jalur independen, atau konsultan politik yang dibayar oleh seseorang atau lembaga yang ingin menjadikan Ahok sebagai Gubernur Jakarta.
Agar dapat jernih melihat permasalahan, mari kita lihat fakta2nya. Penulis pertama kali tahu tentang Teman Ahok dari twitter dari akun @temanahok, bagi follower lama @temanahok tentu akan sadar bahwa username @temanahok sebelumnya adalah @sibijikopi (bagi yang ingin melakukan pengecekan sekarang silakan google @sibijikopi akan terlihat conversation yang menunjukkan @temanahok = @sibijikopi ). @sibjikopi merupakan bagian dari Laskar Biji Kopi “relawan bayaran” Jokowi di pilpres terdahulu (ini linknya: Relawan Jokowi-JK Siap Perangi Kampanye Hitam di ... ), yang dibentuk oleh Hasan Nasbi, CEO Cyrus Network, konsultan politik bayaran yang sukses. Kemudian ketika kita cek alamat sekretariat resmi Teman Ahok di official websitenya adalah: Graha Pejaten no.3 Jalan Pejaten Raya Jakarta Selatan, 12510, kalau kita bandingkan dengan alamat Cyrus Network di website resminya: Komplek Graha Pejaten No.4, Jl. Raya Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 12510. Terlihat jelas dari alamatnya bahwa sekertariat teman ahok adalah persis di sebelah kantor resmi Cyrus Netwok.
Kemudian ketika kita melihat sepak terjang Teman Ahok, kita akan salut melihat bagaimana rapihnya organisasi ini beroperasi, dengan semua flyernya yang seragam, dan terlihat di desain oleh tim kreatif yang professional, begitu juga berbagai macam marketing gimmicknya dari mulai video testimonial yang dishooting dengan cameraman dan sutradara professional, video2 animasi, semuanya dilakukan secara terencana dan profesional, dengan mengaplikasikan teori2 marketing dan PR untuk membranding Ahok dan Teman Ahok menjadi sebuah image seperti yang diinginkan. Belum lagi melihat berita2 PR mereka di media terlihat bahwa organisasi ini sangat mengerti mengenai teknik PR dan Marketing. Bahkan apabila kita melihat sekilas bagaimana cara mereka mengumpulkan KTP terlihat sangat professional dengan database yang terpusat dan menurut berita2 dimedia mereka sudah membuat desain arsitektur IT yang aman dan canggih sehingga dijamin KTP yang dikumpulkan tidak akan tercecer ke orang yang tidak berkepentingan. Bahkan kita juga akan terkagum2 melihat bagaimana organisasi ini sangat sadar dengan kemungkinan psychology fatique dari para personilnya sehingga mereka menyelenggarakan outbound untuk mengembalikan dan meningkatkan motivasi para operator dilapangan
Dari berbagai informasi diatas tentunya kita bisa jujur terhadap diri sendiri dan dapat mengambil kesimpulan bahwa organisasi ini sangat jauh dari kesan organisasi yang muncul dengan spontan dan bersifat sporadis. Organisasi ini tentunya dipimpin oleh seseorang dengan pengalaman yang mumpuni dan sangat ahli dibidangnya, dan melihat fakta2 yang ada sangat mungkin Teman Ahok = Cyrus Network = Konsultan Politik bayaran.
Apakah salah Cyrus Network mengumpulkan KTP untuk Ahok?. Tentunya tidak, bahkan kita mesti bangga di Indonesia ada konsultan politik yang sangat profesional semacam ini, dan untuk lawan2 Ahok silakan hubungi Hasan Nasbi, siapa tau beliau mau di outbid dengan bayaran yang lebih tinggi lagi (walaupun dengan melihat profesionalitas beliau saya yakin akan ditolak, tapi kalau bayarannya tinggi sekali mungkin saja Hasan bisa tergoda :) ).
Saya meyakini Hasan Nasbi adalah seseorang yang mempunyai profesionalitas sangat tinggi dibidangnya, dan tidak terikat oleh ideology ataupun fanatisme politik tertentu, sebagai follower setianya di twitter saya bisa melihat bagaimana ia mencoba mendekati kubu Prabowo dan Jokowi pada saat pilpres untuk menawarkan proposal konsultansi politik, dan ketika yang menanggapi hanya kubu Jokowi, beliau all out berkampanye untuk Jokowi dengan mendirikan Laskar Biji Kopi “relawan bayaran” yang nyata2 sedikit banyak mengubah hasil pilpres.
Kalaupun ada kritik saya untuk Teman Ahok/Cyrus Network, mungkin hanya narasinya yang ingin menggambarkan bahwa Teman Ahok mendanai diri sendiri dengan berjualan merchandise, bahkan sampai perlu menampilkan laporan keuangan fiktif , yang sangat tidak masuk akal, hal ini cenderung munafik mengingat narasi utama dari Ahok adalah anti korupsi dan transparansi.
Berapakah dana sesungguhnya yang disiapkan untuk mendanai Teman Ahok?, terus terang saya tidak bisa menjawabnya, akan tetapi saya mempunyai perkiraan diatas 10 M, mengingat Cyrus Network menolak untuk mengambil client lain untuk Pilkada Serentakl, kecuali mungkin Tangsel, yanh mudah untuk dikoordinasikan karena daerahnya dekat. Berdasarkan informasi rekan2 yg bekerja di konsultan politik dana yang dikeluarkan calon2 di Pilkada, antara 5 – 10 M.
Siapakah yang sesungguhnya mendanai Teman Ahok/Cyrus Network?. Bisa siapa saja, bisa Ahok, walaupun agak tidak cocok dengan profil kekayaan Ahok yang hanya 27M berdasarkan LHKPN terakhir, bisa juga konglomerat2 pendukung Ahok, namun mesti berhati2 karena apabia pengusaha tersebut ada hubungannya dengan kebijakan Ahok, bisa kena pasal gratifikasi KPK nih.
Bagaimana kita mesti menyikapi fakta2 ini?, bagi kita yang rakyat biasa ya biasa2 sajalah, berharap saja pendana sesungguhnya dari Teman Ahok ini adalah pihak yang tidak terlalu korup dan masih punya hati nurani sehingga tidak terlalu menyusahkan kita2 yang rakyat biasa, karena saya melihat para pendana Teman Ahok ini besar kemungkinannya untuk berhasil mencapai tujuannya mendudukkan Ahok sebagai Gubernur DKI, bahkan mungkin saja ketempat yang lebih tinggi lagi misalkan Wapres/Presiden RI. Bagi lawan ahok ya silakan disebarkan tulisan ini, kali2 saja bisa menurunkan popularitasnya Ahok sedikit, Bagi teman ahok, ya silakan dibaca dan di bully tulisan ini, hitung2 nambah popular akun kompasiana saya yang baru saja dibuat ini.
Sebagai penutup, tulisan ini terus terang dibuat dengan sedikit prasangka buruk bahwa Cyrus Network pasti dibayar oleh seseorang atau lembaga, saya mesti mengakui bahwa ini mungkin saja tidak benar, mungkin saja Cyrus Network yang tujuan berdirinya adalah mencari nafkah dengan memberikan konsultansi politik untuk para calon yang akan berlaga di Pilkada atau Pemilu, memberikan jasanya secara gratis kepada Ahok, dan apabila memang benar Cyrus Network melakukan ini dengan gratis atas dasar idealismenya semata, dan rela mengorbankan kesempatannya dalam meraih rezeki di Pilkada Serentak demi idealisma, tentunya Hasan Nasbi sebagai CEO, mesti kita berikan penghargaan yang setinggi2nya,mungkin Bintang Mahaputra, atau bahkan diusulkan untuk menerima hadiah Nobel, entah untuk bidang apa.