Mohon tunggu...
Yohanes R. Setiawan
Yohanes R. Setiawan Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan Bisnis dan Pemasaran

Konsultan Independent, Marketing Planner, Praktisi BMC, Brand Advisor, Internal Auditor ISO 9001 : 2015. website Konsultanniaga.com , IG : @elnusaconsulting , @hallo_robby saya akan mencurahkan keresahan saya terhadap dunia bisnis pada masa sekarang

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pengalaman Pribadi Menyelamatkan bisnis yang hampir bangkrut melalui whatssapp

16 Juni 2020   14:55 Diperbarui: 16 Juni 2020   20:36 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang yang usahanya hampir Bangkrut ( gambar : swara tunaiku)

saya ingin berbagi kisah tentang seorang klien saya yang pernah saya bantu hanya melalui whatsapp hehe,

jadi begini ceritanya, di pertengahan tahun 2017  ada seorang ibu yang menghubungi saya ketika itu melalui Whatssapp saya, saya membuka chatnya seperti biasa, karena memang saya banyak menerima pesan dari banyak orang yang ingin konsultasi masalah usahanya. namun pada saat itu pesannya berbeda, membuat saya terdiam dan berpikir, sebelum menjawab tentang persoalan yang di alami ibu tersebut, saya memberikan salam perkenalan dan ingin mengetahui ibu ini dari mana dan mengetahui nomer saya dari mana ?. lalu ibu ini menjawan kalau beliau berasal dari salah satu kota di jawa barat (nama kota saya rahasiakan) dan mengetahui nama bapak dari instagram. 

seperti kebanyakan orang yang menghubungi saya, mereka mendapatkan nomer saya dari instagram saya memang saya memberikan layanan konsultasi beragam permasalahan usaha untuk para pengusaha melalui  instagram dan  whatssapp. oh ia akun sy ini @klinikusaha dan @konsultanniaga. oke lanjut ceritanya, ketika saya sudah mengetahui asal daerah dan mengetahui ibu itu tau nomer saya dari mana, saya langsum masuk ke topik utama, dan menanyakan tentang persoalan yang sedang dihadapi usaha ibu tersebut. ibu tersebut menceritakan jika ia mempunyai sebuah bisnis makanan yaitu pabrik roti skala kecil sedang mengalami kesulitan dana karena pemasukan sebanyak kurang lebih 70juta tidak cukup memenuhi pengeluaran yang hampir sama sekitar 60an juta bahkan lebih dari 70 juta, saya sempat tertegun, wow usaha pabrik roti sekala kecil omzetnya 70 juta, ibu ini luar biasa, dan yang lebih luar biasanya ibu ini menjalankan usaha ini sambil bekerja kantoran, yup itu artinya bisa dibilang usaha ini adalah usaha sampingannya setelah beliau menceritakan sperti apa usahanya, beliau masuk ke inti persoalan bagaimana menyelamatkan usahanya ini agar tidak bangkrut karena sejak pertama kali dimulai keuntungannya kecil bahkan tidak untung, saya kembali termenung "bagaimana bisa omzet 70 juta namun tidak untung?. oh ia usaha ibu ini baru berjalan sekitar 3 bulan ketika beliau menghubungi saya, hebat kan, 3 bulan dengan omzet seperti itu. okey lanjut bererita, ketika saya bingung dengan keadaan omzet tersebut Langkah pertama yang saya lakukan adalah menenangkan ibu tersebut lalu meyakinkan beliau bahwa beliau pasti bisa menyelamatkan usahanya, baru kemudian menulis dikertas apa saja yang ibu tersebut ceritakan  dan menandai poin - poin pentingnya agar saya bisa memahami kondisi usaha miliknya, setelah itu karena ini masalah keuangan , saya meminta dikirimkan catatan keuangan usahanya, benar saja setelah dikirimkan catatan keuangannya saya melihat mengapa pengeluaran begitu besar. usaha ini terbebani oleh biaya SDM yang cukup mahal, memang jika kita baru buka usaha lalu usahanya dibidang yang membutuhkan keahlian seseorang, kita pasti akan mendapat permintaan gaji yang lumayan. dan di usaha ini terbebani sejak awal oleh SDM yang mahir dibidang pembuatan roti yang langsung meminta gaji yang mahal, dan bahan baku masih dari supplier yang ternyata suplier tersebut tergolong mahal, singkat cerita saya membagi pengeluaran tersebut kedalam fix cost dan Variable cost, dan memberikan pemahaman kepada ibu tersebut bagaimana cara membagi keduanya.  setelah itu bagaimana bernegosiasi dengan SDM tersebut dengan membuat skema penyelamatan keuangan usaha, Uniknya saya membagi gaji mereka menjadi 2 bagian, misalnya gajinya 4 Juta, maka mereka cukup menerima 2 juta sebagai gaji pokok, dan 2 jutanya dijadikan seperti memiliki saham di usaha tersebut dengan pembagian hasil sekian persen, jadi ketika penjualan naik maka pendapatan mereka ikut naik, dan mereka setuju :), semua ini melalui whatsapp dan file excel yang saya kirimkan. setelah keuangan gaji dan bahan baku selesai, kemudian mengurusi negosiasi pemodal, karena usaha ini memiliki dana investor yang adalah teman / kenalan ibu tersebut agar pemodal memahami kondisi usaha yang masih belum untung.

urusan cash flow usaha sudah selesai selanjutnya soal produksi, bagaimana mengatur produksi dan distrubusi supaya menguntungkan, bisa maksimal antara kemampuan, resource, dan margin. setelah itu bagaimana memperbaiki pemasarannya agar bisa fokus mendapat orderan dalam jumlah banyak.

singkat cerita semua ini selesai dalam waktu sekitar 2 - 3 minggu. dengan konsultasi setiap hari melalui whatssapp, saya yang berada di jawa timur dan beliau berada di Jawa barat tidak menghalangi saya untuk bisa membantu beliau selamat dari bayang - bayang  kebangkrutan. ini pengalaman berharga dan bangganya sampai hari ini usaha tersebut tetap berdiri dan berkembang.

inti dari langkah penyelamatan saya adalah fokus ke masalah utama yang berdampak besar, yaitu keuangan dengan menyelamatkan cash flow, lalu produksi dan distribusi kemudian pemasaran. dan tidak lupa soal KOMUNIKASI baik ke sesama tim dalam tempat usaha, ke mitra usaha dan ke pihak pemodal, semua masalah bisa diselesaikan dengan diawali komunikasi. setelah komunikasi maka trust akan muncul jika trust akan muncul masalah dapat diselesaikan dengan baik :)

semoga bermanfaat

saya bersyukur pada  Tuhan atas kesempatannya bisa mengenal mereka yang di jawa barat.

#staysafe

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun