Mohon tunggu...
Konstan Simanjuntak
Konstan Simanjuntak Mohon Tunggu... karyawan swasta -

I love learning, reading, writing, singing, teaching, public speaking, communicating, eating and traveling. Interest: Leadership, Relationship, Wisdom, Encyclopedia, Movie and Music. Hate: Plagiarism!

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Penampakan Hantu Kuntilanak

8 Juli 2011   14:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:50 1111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13101324891473553758

[caption id="attachment_118326" align="alignleft" width="224" caption="Pelet Kuntilanak - Salah satu judul film bertema hantu di tahun 2011 (21cineplex.com)"][/caption] Coba copas (copy paste) judul di atas dan taruh di google image, walah muncul gambar-gambar yang pastinya membuat saya tersenyum bahkan ngikik saat melihatnya...he...he...he. Ada gambar-gambar rekaan photoshop dan ada gambar-gambar aspal (asli tapi palsu). Sudah gitu, Google rupanya masih memberikan saran pencarian, antara lain: 'penampakan hantu pocong', 'penampakan hantu tuyul', 'penampakan hantu genderuwo' dan 'penampakan hantu di sctv'. Saya cuma tersenyum dan jadi kepengen membuat coretan tentang hantu di Kompasiana. Saya menghargai sepenuhnya kepercayaan orang mengenai hantu. Di Indonesia sendiri, walau tidak ada survey resminya, saya berasumsi bahwa 89% orang Indonesia mengakui keberadaan hantu dan dari jumlah itu 95% nya takut alias ngeri kepada hantu. Ini cuma perkiraan saya semata, bisa saja salah, namanya juga asumsi. Zaman boleh berubah menjadi canggih, tapi di Indonesia hal-hal mistis tetap tinggal. Di Indonesia, hantu tidak saja menjadi fenomena unik, tetapi juga menjadi peluang. Para pebisnis film pembuat film menangkap peluang ini.  Itulah kenapa rentetan film hantu mulai dari Jelangkung, pocong dan Kuntilanak laris manis. Saya yakin, tidak ada produser yang mau invest di film hantu dengan percuma, kecuali jika memang mereka tahu sebelumnya bahwa memang ada banyak peminatnya. Bahkan mungkin mereka telah melakukan riset untuk itu. Jangan buru-buru protes kenapa film-film bertemakan hantu saja yang ada di Indonesia. Kata pepatah, "Ada gula, ada semut!" Hantupun bisa jadi suatu komoditi selagi masih banyak peminatnya. Tahun 2011 baru setengah jalan, tapi sudah ada 13 judul film bertema hantu yang telah ditayangkan di bioskop. Berikut ini judul-judulnya: Kuntilanak Kesurupan,Pelet Kuntilanak, Pacar Hantu Perawan, Pocong Mandi Goyang Pinggul, Suster Keramas 2, Tumbal Jailangkung, 13 Cara Memanggil Setan, Ada Apa dengan Pocong?, Arwah Goyang Karawang, Jenglot Pantai Selatan, Kepergok Pocong, Misteri Hantu Selular dan Pocong Ngesot. Tahun 2010 lalu, film bertema hantu masih juga mendominasi bioskop kita, di mana ada sekitar 23 judul film bergenre horor. Film-film tersebut menaikkan 'rating' hantu di Indonesia. Nah, siapa yang diuntungkan? Baik para pocong dan kuntilanak tentunya tidak bakal kebagian fee apalagi royalti, demikian juga halnya dengan hantu penasaran lainnya. Para hantu tampaknya berlapang dada saja dan tidak pernah ada pemberitaan bahwa para produser film menjadi panik karena didatangi kuntilanak atau dikejar-kejar pocong demi sharing fee-hasil penjualan tiket bioskop yang kabarnya laris manis itu. Yah, paling tidak, kuntilanak dan pocong bisa numpang terkenal, siapa tahu masih tetap 'eksis' 50 tahun kemudian. Tidak hanya film, berita penampakkan hantu juga cukup menyita perhatian. Yah, hantu ditakuti sekaligus dicari. Berita tentang penampakan hantupun bahkan bisa menjadi hiburan tersendiri, mungkin orang mulai bosan dengan carut marut persoalan negeri ini. Saya menghargai teman-teman yang mempercayai keberadaan hantu. Saya tidak mempersoalkannya. Saya juga, melalui tulisan ini bukan mau mengkritik tentang maraknya film bertema hantu di negri kita, itu selera masing-masing. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, bahwa 'Ada gula, ada semut'. Hanya yang perlu saya sampaikan bahwa hantu bukanlah ancaman negri ini, justru sebaliknya secara tidak langsung ikut membantu pendapatan dan perekonomian negara. Tidak ada ceritanya ada klaim asuransi yang terkait hantu, dilukai atau dicekik hantu misalnya, tidak ada dan tidak akan pernah ada yang seperti itu. Memang saya akui ada kesaksian orang-orang bertemu dengan hantu, tapi sekali lagi mereka bukanlah ancaman yang berarti bagi negri yang kita cintai ini. Oke, itu dulu, saya lanjut deh meng-googling gambar-gambar kuntilanak, siapa tahu ada yang mirip, eh he...he...bagaimana tahunya mirip yah, wong saya sendiri belum pernah melihatnya :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun