Program Kompor Listrik, kalian sudah punya atau belum nih di dapur. Jika sudah ada, bisa dong jelaskan mana yang lebih irit. kompor Gas atau sentrum?.
Wacana percobaan kompor listrik kini sedang dilakukan oleh PT PLN. Jika mengutip dari kompasdotcom. terdapat 69,5 juta keluarga pelanggan PLN yang menggunakan elpiji 3 Kg. Jadi, apabila mengacu pada program 300.000 kompor listrik, hanya sekitar 0,5 persen saja.
Saya belum bisa katakan mana yang lebih baik. Disentrum atau digas. Menurut saya sih, berdasarkan pengalaman jika menggunakan mode sentrum untuk memasak saat memasak sebenarnya sudah lumrah loh.
Tanpa disadari, seperti transformasi memasak  nasi dari diatas tungku api, kini jadi lebih sering mengunakan rice cooker. Menurut saya, itu lebih praktis dan tidak repot. Bisa ditinggal nonton. Bukankah itu otomatis.
Nah, di tempat saya juga sudah jarang memasak air menggunakan kompor. Untuk membuat kopi. Contohnya, lebih sering mengunakan dispenser, alasannya sama lebih cepet dan tinggal tekan tombol, keluar air jadi. tinggal Srooot.
Bagaimana sekarang dengan kompor Listrik. Semua sama saja dan  jika itu lebih praktis kenapa tidak. Apalagi lebih hemat kan bisa dipakai program ini.
Namun, jika semua harus tetap punya resiko. Jika gas dulu waktu migrasi dari minyak tanah ke Gas, yang ditakutkkan masyarakat kan kebakaran, ternyata sampai saat ini, jarang loh, penyebab kebakaran disebabkan oleh tabung gas.
Maka sebaliknya. Jika kalian mengamati berita penyebab kebakaran, Â kan lebih sering itu disebut faktornya karena korseleting listrik. Dan jangan lupa, puntung rokok tukang juga pernah menyebabkan gedung terbakar. Jadi kalian setuju kan Gas ke Listrik?.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H