Ditengah situasi pandemi Covid-19 yang masih belum mereda, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dihadapkan dengan kendala untuk melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara normal karena adanya larangan berkumpul dalam skala yang besar dan berbagai kendala logistik lainnya yang semakin sulit didapatkan karena situasi Pandemi di tanah air. Oleh karena itulah Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DPPM) UMM mengeluarkan versi baru kegiatan KKN yang lebih mudah dan tidak memberatkan mahasiswa. Kegiatan tersebut dinamai dengan PMM atau singkatan dari Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa. Kegiatan PMM ini dapat dilakukan secara individu maupun kelompok dalam Batasan 5 hingga 6 mahasiswa saja. Tujuan dari kegiatan PMM ini mirip dengan tujuan kegiatan KKN yang dikenal pada umum nya yaitu kegiatan pengabdian yang wajib dilakukan oleh mahasiwa dalam rangka memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar.
Sebagai contohnya adalah kegiatan PMM yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa PMM UMM Kelompok 10 yang memilih lokasi pengabdian mereka di Desa Arjosari bertempat di Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang. Kelompok PMM yang terdiri dari 5 orang mahasiswa ini berangkat dari Kota Malang ke Desa Arjosari dengan membawa beberapa program pengabdian mereka kepada masyarakat setempat dan salah satu program unggulan nya adalah kegiatan Edukasi Mitigasi Bencana alam gempa bumi yang ditujukan kepada anak-anak di desa Arjosari. Alasan dari dipilih nya kegiatan mitigasi bencana tersebut adalah mengingat besarnya dampak gempa bumi sebesar 6.1 Scala Ricther (SR) yang terjadi di Kabupaten Malang beberapa saat yaitu tanggal 10 April 2021. Terlebih lagi populasi anak-anak adalah salah satu kelompok yang rentan Ketika terjadinya bencana termasuk gempa bumi sehingga diperlukan edukasi tentang bagaimana prosedur dan rencana penyelamatan diri yang tepat agar terhindar dari ancaman bahaya Ketika terjadi gempa bumi.
Kegiatan edukasi oleh mahasiswa PMM UMM kelompok 10 tersebut disambut dengan baik oleh Bapak Adi selaku guru mengaji TPA di Desa Arjosari, beliau bahkan memberikan otoritas kepada kelompok 10 untuk mengambil alih beberapa jam pelajaran yang beliau ajar untuk kegiatan edukasi mitigasi bencana Gempa bumi untuk anak-anak TPA. Kegiatan edukasi mitigasi bencana Gempa Bumi juga disambut secara meriah oleh anak-anak di TPA Desa Arjosari yang secara aktif terlibat dalam simulasi penyelamatan diri Ketika terjadinya gempa bumi dan kegiatan menonton kartun tentang prosedur penyelamatan diri secara mandiri Ketika terjadinya bencana alam gempa bumi. Beberapa anak TPA juga ikut serta mengajukan beberapa pertanyaan mereka yang polos dan dijawab secara sabar dan informatif oleh mahasiswa PMM UMM kelompok 10 selaku penyelenggaran kegiatan.
Tidak selesai sampai disana mahasiswa PMM UMM kelompok 10, dibantu oleh kelompok Remaja Mesjid (REMAS) Desa Arjosari juga berhasil memajang beberapa banner edukasional seputar prosedur penyelamatan diri pada saat bencana gempa bumi di beberapa sudut desa Arjosari lengkap dengan gambar agar mudah dipahami oleh masyarakat sekitar terutama demografi anak-anak sebagai target utama kegiatan edukasi tersebut. Wakil Koordinator PMM UMM kelompok 10, Bunga Anggina Najah ketika diwawancari menyatakan rasa terimakasih nya kepada sambutan antusias dari semua perangkat masyarakat di Desa Kalipare akan kelancaran kegiatan edukasi mitigasi bencana alam gempa bumi kepada anak-anak ini dan berharap semoga kegiatan yang dilaksanakan menjadi berkah dan bermanfaat bagi masyarakat terutama populasi anak-anak di Desa Arjosari, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang.
