Ini tentang Leony dan Pohon Peony yang tumbuh karena bapak,gadis kecil yang di paksa dewasa oleh keadaan yang harus mulai paham bahwa umur hanyalah angka,bukan perihal besar atau kecil,bukan juga prihal saat ini atau nanti.
Leony tumbuh dan besar dengan harapan pada diri nya sendiri bahwa hari esok akan ada pelangi indah yang datang setelah hujan-hujan kecil yang ia lalui,Leony percaya Peony yang di tanam bapak itu akan membawanya pada keajaiban-keajaiban yang tak seorang pun pikirkan,
" Tumbuhlah besar dan penuh harapan bersama,meski nanti jalan nya tidak mulus setidaknya kamu punya percaya ladam diri " begitu tulis bapak dalasecarik kertas yang di tanam dalam pot pohon Peony sebelum akhirnya ia kembali pulang setelah berkelana di bumi milik sang pencipta hidup dan mati.
TIGA PULUH,angka yang tersemat sekarang di atas kepala gadis itu sekarang yang dulu nya bermimpi " Kelak aku akan menjadi anak kebanggaan ibu,menjadi seorang penyiar radio yang suaranya bisa di dengar di mana-mana, " Nyatanya memang begitu,garis mimpi tidak selalu mulus,cita dan mimpi kadang harus meluncur bebas karena realita perihal ini dan itu,dia sekarang hanya jadi wanita 30.n yang mondar mandir sana sini memikirkan bagaimana besok AKU HIDUP.
" Aku sudah tidak punya mimpi Peony ! Mimpi ku sudah di buat hancur sedari dulu mimpi ku hanya omong kosong,masa depan ku yang aku tak tahu ,mereka memikirkan dan kasihan pada ku saja tidak " .
Leony bag.1
#Fas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H