Mohon tunggu...
Konfridus RoynaldusBuku
Konfridus RoynaldusBuku Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STPM Santa Ursula Ende

Peminat Sosial Politik

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Dramaturgi Politik Indonesia

15 November 2023   09:51 Diperbarui: 15 November 2023   10:54 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

DRAMATURGI POLITIK INDONESIA

Oleh: Konfridus Roynaldus Buku

Dosen STPM Santa Ursula Ende

Hasil Musyawarah Nasional (MUNAS) Partai Golkar yang mengusung Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil Presiden baru-baru ini menyuguhkan kepada kita dinamika politik di Indonesia. 

Gibran yang kemudian diputuskan dan dideklarasikan mendampingi Prabowo Subianto untuk mendaftar ke KPU. Gibran, Kaesang dan Bobby Nasution yang merupakan trah Jokowi kemudian memutuskan untuk tidak bersama PDIP dalam mendukung Ganjar-Mahfud. 

Di sisi lain keputusan abu-abu yang coba dimainkan oleh PDIP dalam mengambil sikap terhadap trah Jokowi juga merupakan gambaran bahwa politik di Indonesia selalu identik dengan yang tidak pasti, penuh intrik, dan merupakan dunia abu-abu. 

Tidak pernah ada yang abadi dalam dunia politik. Dalam dunia politik selalu ada inkosistensi baik dalam keputusan maupun dalam tindakan. Inkonsistensi politik Indonesia selalu berkaitan dengan intrik untuk menang dan mencapai apa yang dinginkan. 

Inkonsistensi politik juga berkaitan dengan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekuasaan. Singkatnya bahwa inkonsistensi selalu berkaitan dengan ketidakpastian. 

Hal ini kemudian semakin dilegitimasi dengan pro kontra hasil keputusan Mahkama Konstitusi tentang batas usia capres dan cawapres yang disinyalir merupakan cara memuluskan langkah Gibran menjadi bacawapres.  

Ini juga dapat menjadi gambaran bahwa  hukum dan konstitusi dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai kekuasaan. Hal ini hanyalah secuil gambaran politik di Indonesia yang disuguhkan oleh para elit politik bangsa ini.

Dunia politik Indonesia yang penuh intrik dan inkonsistensi ini bisa digambarkan dalam konsep dramaturgi seperti yang digambarkan oleh Erving Goffman dalam konsepnya tentang dramaturgi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun