Akhirnya, target penggalangan dana untuk membantu 3 anak yatim piatu bersaudara yaitu Muhammad Tsaqif (13 thn), Nabilah (12 thn) dan Aflach (8 thn) tercapai sudah. Artikel Konek yang tanggal 17 Oktober 2015 berjudul Aksi Konek untuk Yatim Piatu yang Berprestasi sudah menerangkan bahwa setelah jumlah mencapai target, maka penggalangan dana itupun kami tutup. Sebagai penanggung jawab event ini, mbak Tami langsung mengontak pihak Kitabisa.com untuk melakukan penutupan program secara resmi. Dan diinformasikan pula dari pihak Kitabisa.com bahwa dana tersebut akan di proses sampai akhirnya di transfer kurang lebih membutuhkan waktu sekitar semingguan. Dan disepakati pula bahwa dana tersebut untuk sementara di transfer ke rekening saya, sebagai koordinator Konek.
Sampai ketika pada tanggal 18 November 2015 yang lalu, kebetulan saya lagi cek saldo lewat internet. Ternyata ada dana masuk sebesar Rp. 11.962.136,- dengan tertera pengirimnya adalah YAY KITA BISA (Yayasan Kita Bisa). Segera saya informasikan kepada teman-teman dan berkoordinasi untuk teknis selanjutnya. Oiya, sebagai informasi tambahan bahwa ketika Konek ada event bareng dengan RTC beberapa waktu yang lalu. Mbak Naftalia sempat menitipkan uang cash sebesar Rp.500.000,- yang katanya adalah titipan dari teman-temannya untuk berpartisipasi pada program ini. Tapi karena sudah di tutup, jadinya dititipkan lewat mbak Naf. Sehingga total bantuan yang di terima adalah Rp. 12.462.136,-. (dua belas juta empat ratus enam puluh dua ribu seratus tiga puluh enam rupiah). Alhamdulillaah....
Awalnya, acara penyerahan bantuan yang pertama kali ini akan dilakukan secara bersama-sama seluruh team Konek. Namun karena memang anggota Konek kebanyakan adalah karyawan kantoran dan mempunyai kesibukan yang padat di hari-hari kerja, di tambah schedule yang tidak bisa disamakan. Akhirnya melalui rapat kecil yang (hanya) dihadiri oleh saya (Avy), mas Arif Khunaifi dan mas Choiron, disepakati untuk segera menyalurkan bantuan sesegera mungkin. Mengingat amanah yang sudah dititipkan oleh para donatur dan tentunya pertanggungjawaban ke Kompasiana yang telah memberikan kepercayaan program ini kepada kami.
Akhirnya disepakati hari Rabu, 25 Nopember 2015 saya, mas Arif dan mas Nuzulul yang akan bertandang ke rumah mereka. Tapi ketika hari H, ternyata mas Nuz ada keperluan mendadak. Akhirnya saya janjian saja dengan mas Arif Khunaifi. Lewat telpon, kami bertemu di Super Indo Kenjeran untuk membeli sembako dan bahan keperluan sehari-hari. Seperti beras, gula, teh, kopi, susu, kecap, sabun mandi, pasti gigi, roti dan camilan kecil. Total uang belanja yang dikeluarkan adalah Rp. 288.510,-.
Dengan diiringi hujan gerimis yang sejak siang mengguyur kota Surabaya, tidak menyurutkan niat saya dan mas Arif untuk segera menyampaikan amanah yang sudah diberikan para dermawan untuk saudara yang membutuhkan tersebut. Meskipun awalnya acara penyerahan bantuan ini akan dilakukan bersama-sama, malam itu hanya saya, mas Arif dan mbak Nur Afifah. Dengan keyakinan bahwa kunjungan ini tidak hanya sekali saja. Akan di buat rutin tiap bulan sesuai kebutuhan yang sudah kami tulis bahwa bantuan sembako itu akan kami salurkan setiap bulannya.Â
Sebagaimana kita tahu, ide program penggalangan dana ini adalah dari Kompasiana. Selanjutnya Konek melalui mas Arif Khunaif memperoleh info bahwa ada 3 anak yatim piatu berprestasi yang pantas untuk disantuni. Dan alhamdulilah program ini cukup sukses. Hampir semua anggota Konek saling bahu membahu membagikan artikel tentang tiga anak ini ke media sosial mereka masing-masing. Sampai akhirnya bisa mencapai target, bahkan melampaui.
Setelah kami bicarakan bersama juga, akhirnya kami memilih teknis penyalurannya sebagai berikut :
1. Sesuai rincian kebutuhan yang sudah dijelaskan secara detail dari awal, bahwa nantinya Konek akan menyalurkan bantuan tersebut rutin setiap bulan. Teknis seperti ini mempunya banyak kelebihan dan kebaikan, yakni anggota Konek maupun para donatur pada bulan-bulan selanjutnya masih bisa ikut menyalurkan bantuan jika pada masa sebelumnya tidak bisa. Kemarin juga sudah kami bicarakan dengan keluarga, supaya anak-anak tersebut membuka tabungan pendidikan yang ada di sekolah masing-masing. Tentunya masih di bawah kontrol dan pengawasan orang tua juga Konek sebagai penggalang dana.
2. Kebaikan yang lainnya adalah, diharapkan silaturahmi dengan 3 anak yatim piatu tersebut beserta keluarga yang mengasuhnya, tidak begitu saja terputus dengan berhentinya program ini. Kami juga ingin memantau dan mendukung perkembangan pendidikan, mendukung prestasi dan memenuhi kebutuhan mereka. Mengingat bahwa 3 anak tersebut di bawah asuhan tantenya, ibu Sri yang single parent (karena belum pernah bersuami) dan sehari-hari hanya berjualan nasi bungkus. Apalagi juga masih numpang tinggal di rumah kakaknya. Meskipun kami juga melihat hubungan antar saudara sangat harmonis dan hangat. Sehingga ketika banyak dermawan yang ingin mengadopsi salah satu atau mereka ber tiga, hampir semua keluarga tidak menyetujuinya.