Sebagai Sales,
Keahlian kita untuk bicara sudah sangat terampil.
Bahkan kadang-kala berlebihan karena mendominasi perbicaraan.
Asumsi yang berkembang adalah berkomunikasi adalah sama halnya dengan berbicara.
Padahal
sebenarnya
Esensi dari Komunikasi
keMAMPUan untuk menDENGAR
Ada sebuah fakta yang mungkin menyadarkan kepada kita.
Jika
diasumsikan
kita berkerja 8jam/hari, maka :
- kita menghabiskan waktu sebanyak 4jam untuk berkomunikasi.
- dari 4jam itu, kita mendengar sebanyak 2jam
- dari 2 jam tadi, kita benar-benar fokus mendengarkan sebanyak 1jam.
- dari 1jam kegiatan mendengarkan itu, kita hanya mengerti sebanyak 30menit.
- dari 30menit hal yang kita mengerti, yang kita percayai hanya 15menit.
- dari 15menit yang kita percayai, yang berhasil kita ingat hanya 8menit saja.
Data diatas menunjukkan sebuah catatan yang sangat buruk bagaimana skill mendengar kita.
Dari 8jam bekerja, kita hanya 8menit yang benar-benar efektif.
Lalu
bagaimana
Caranya meningkatkan
Skill menDENGARkan dalam diri?
Caranya
Cukup mudah !
Disaat kita berkomunikasi,
ada beberapa hal yang harus dilakukan adalah :
- tekan ego diri untuk mendominasi pembicaraan.
Ingat esensi komunikasi adalah mendengar untuk menggali need/want customer.
- catat point-point penting pembiraannya.
- setelah lawan bicara selesai, menjadi tugas kita untuk memberikan feedback dengan ngatakan ulang point yang penting.
Hal ini
sangat krusial
dilakukan untuk :
a. Menunjukkan bahwa kita menyimak dan mendengarkan.
b. Menyamakan persepsi antara pesan dan kesan antara kedua belah pihak.
c. Ini merupakan salah satu cara kita menunjukkan rasa hormat kita kepada lawan bicara.
d. Dengan mengulang point-point penting, akan menjaga pembicaraan tetap focus dan menghamat waktu.
Komunikasi
Lebih dari sekedar bicara,
Tapi juga soal bagaimana kita mendengarkan.
Yak 1:19
Best-regards
GM. Agung Nugroho
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H